175 Murid SD di Bangka Tengah Putus Sekolah

--

KORANBABELPOS.ID, KOBA -  Selain 436 pelajar SMP putus sekolah. Ternyata, 175 murid SD di Bangka Tengah juga putus sekolah. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), angka putus sekolah siswa SD/MI di wilayahnya mencapai 175 siswa per periode 2020 hingga 2023.

Pada 2020 hingga 2021, terjadi tren angka putus sekolah meningkat di Bangka Tengah pada tingkat SD/MI dengan rincian 31 siswa tahun 2020 dan 59 siswa tahun 2021, kemudian turun pada tahun 2022 sebanyak 57 siswa dan kembali menurun di tahun 2023, tercatat ada 28 siswa yang putus sekolah.

"Adanya tren putus sekolah ini, dikarenakan efek dari Covid-19, maka hal ini ingin kita tangani," ucap Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Esdras Silverius, Selasa (27/2/2024).

Kata Esdras, selain dampak Covid-19, faktor ekonomi juga menjadi pemicu anak-anak di Bangka Tengah putus sekolah.  "Faktor ekonomi juga, mereka membantu keluarga untuk ke kebun, ke laut, dan tambang dan berakhir tidak lagi kembali ke satuan pendidikan," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pendidikan sudah membangun Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) hingga membuka SMP Terbuka pada tahun 2024.

BACA JUGA:436 Anak di Bangka Tengah Putus Sekolah, Pemkab Bateng Bakal Buka SMP Terbuka

"Tahun ini kita konsen untuk pencegahan putus sekolah di tingkat SMP. Tahun 2024 ini, kita ada program untuk membuka SMP Terbuka, yang di usia 13 sampai 18 tahun, termasuk anak drop out dan putus sekolah," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Iskandar mengakui angka putus sekolah di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) masih cukup tinggi. "Masih cukup tinggi, terutama saat pandemi Covid-19 kemarin, tapi setelah pandemi perlahan-lahan sudah bisa ditekan," terang Iskandar.

Terpisah, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menuturkan bahwa perihal putus seolah ini berkaitan dengan ketidakmampuan ekonomi dan ketidakpahaman dari orang tua. 

Pihaknya merasa bahwa hal ini erat kaitannya antara orang tua dan siswa, dimana mereka yang putus sekolah itu merasa karena mudahnya mendapatkan uang.  "Misalnya dengan menambang timah, itu ada korelasinya dengan putus sekolah, karena mudahnya mendapatkan uang," tuturnya.

Meski demikian, pihaknya selaku Pemerintah Daerah terus berupaya, agar memberikan akses kemudahan pendidikan, seperti membangun sekolah baru. "Ini adalah upaya-upaya kami dari pemerintah daerah untuk memberikan kemudahan akses pendidikan agar lebih baik," pungkasnya.

BACA JUGA:Tiga ABK Kapal Karam Dipastikan Selamat

Sebagaimana diwartakan harian yang sama edisi sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mencatat angka putus sekolah siswa SMP di wilayahnya sebanyak 436 orang per periode 2020 sampai dengan 2023. (*)

Tag
Share