Petani Sawah Rias Kekurangan Pupuk

--

*Rela Bejubel Antri Dapatkan Pupuk Subsidi

KORANBABELPOS.ID - Puluhan petani Desa Rias memadati toko pengecer pupuk Tahang HS untuk mengambil pupuk subsidi sawahnya. Para petani ini pun harus rela antri berjubel demi mendapatkan pupuk subsidi yang lebih murah dari pupuk non subsidi. 

Pemilik Kios Pupuk Subsidi Desa Rias, Tahang HS mengatakan, petani sudah antri dari pagi untuk mengambil pupuk subsidi yang baru datang ppada Sabtu (3/1) sore.  "Memang pada sehari sebelumnya sudah datang pupuk dari distributor yakni sebanyak 20 ton, yang terbagi Ponska 10 ton dan Urea 10 ton," sebutnya.

BACA JUGA:Pengaspalan Jalan di Kecamatan Pulau Besar Belum Merata

Untuk di Desa Rias sebenarnya ada 40 ton yang akan diecer, tetapi sisa 20 tonnya masih menunggu pengiriman yang kedua.  "Yah, sebenarnya jauh dari kata cukup kkhususnya di tahun 2024 ini dengan jumlah pupuk 40 ton tersebut, hanya 10 persen dari luas sawah di Desa Rias yang terealisasikan," ujarnya.

"Standartnya harus 400 ton untuk di desa Rias kebutuhan pupuknya per tahun di hitung secara global atau keseluruhan pengolahan sawah, jadi memang dengan kuota 40 ton ini memang sangat lah jauh sekali," tambahnya.

Dijelaskan Tahang, bahwa penggunaan pupuk standartnya per hektar pada tahun - tahun sebelumnya untuk urea sekitar 200 Kg dan untuk Poska sekitar 300 Kg. Sedangkan yang memakai pupuk organik sekitar 500 Kg.

BACA JUGA:Tiga Pejabat Eselon II Dilantik Saat Libur

Tetapi pada tahun sebelumnya pemakaian pupuk per hektarnya juga kurang dari tahun ini, untuk urea sekitar 125 Kg dan Poska juga 125 Kg, tetapi pada tahun 2024 ini memang sedikit meningkat agar hasil produksi padi juga meningkat.  "Pemakaian pupuk pada tahun 2024 memang meningkat dibanding tahun 2023, meningkat sekitar 75 Kg per hektar," tuturnya.

"Kami sebagai petani berharap agar masalah pupuk ini bisa ada solusi yang terbaik bagi para petani, karena memang jujur saja dengan alokasi pupuk 40 ini sangatlah jauh dari kata cukup," imbuhnya. (IM)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan