Pasukan Israel Tewas dan Luka, Dihajar Rudal Hizbullah

Pasukan Israel yang Terluka.-screnshot-

ANGGOTA pasukan Israel di pangkalan Ramiya tewas dan terluka akibat serangan rudal pada Minggu 13 Oktober 2024.

----------

SERANGAN ini dilakukan setelah gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah terus meningkatkan serangannya terhadap posisi militer Israel.  Pihak Hizbullah menargetkan beberapa pangkalan dalam operasi terbarunya sebagai tanggapan atas kekejaman rezim tersebut terhadap rakyat Gaza dan Lebanon.

Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu dilakukan pada Minggu pagi dan sekelompok tentara Israel yang berkumpul di pemukiman Manara menjadi sasaran roket.

Selain itu, peluru kendali berhasil menghantam tentara Israel yang ditempatkan di pangkalan Ramiya dan menyebabkan banyak dari mereka tewas serta terluka.  Sejumlah tentara Israel lainnya di pangkalan yang sama juga tewas dan terluka setelah kendaraan lapis baja mereka menjadi sasaran langsung dengan peluru kendali.

BACA JUGA:Israel Memang Cari Gara-gara, Hancurkan Pangkalan Minyak Prancis

Hizbullah juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah peluncuran serangan artileri terhadap tentara Israel di pangkalan Tel Sha'ar dan serangan roket di pangkalan Mi'ilya.  Sementara itu, para pejuang Hizbullah lainya bentrok dengan sekelompok tentara Israel yang mencoba menyusup ke desa Ramiya di Lebanon selatan.

Dalam bentrok ini, pihak Hizbullah meledakkan bom yang menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel.  Hizbullah telah meningkatkan serangannya terhadap posisi militer Israel setelah rezim tersebut meningkatkan serangan udaranya di Lebanon dan melancarkan serangan darat di selatan, menewaskan beberapa ratus warga sipil.

Invasi Israel ke Lebanan Direstui Amerika

Menurut Reuters invasi Israel ke Lebanon mendapatkan restu dari Amerika, di mana hal ini karena perubahan pendekatan Washington terhadap perkembangan di kawasan tersebut. 

Matthew Miller yang merupakan Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan bahwa Amerikan memberikan dukungannya terhadap tindakan Tel Aviv dalam menargetkan infrastruktur Hizbullah.

"Sekarang, pejabat Amerika tidak lagi menyerukan gencatan senjata dan alasan mereka adalah perubahan situasi,” terangnya.

BACA JUGA:Konflik Iran-Israel Berpotensi Pengaruhi Ekonomi Indonesia

Kebijakan menyelesaikan ketegangan antara Hizbullah Lebanon dan Tel Aviv melalui diplomasi adalah pendekatan lain dari Amerika, namun Washington tidak lagi bersedia menghentikan perang.

Tag
Share