Kamis, 31 Okt 2024
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Kesehatan
Detail Artikel
Posisi Tangan Pengaruhi Hasil Tes Tekanan Darah
Reporter:
Ant
|
Editor:
Jal
|
Jumat , 11 Oct 2024 - 22:59
--
posisi tangan pengaruhi hasil tes tekanan darah dalam mengukur tekanan darah, kesalahan posisi dan penempatan lengan dapat menyebabkan kekeliruan pembacaan tekanan darah pada pasien penderita hipertensi. ditulis laman medical daily, selasa (8/10), studi baru meneliti bagaimana praktik umum nonstandar lainnya seperti meletakkan lengan di pangkuan atau membiarkannya menggantung tanpa penyangga di samping memengaruhi pembacaan tekanan darah. hasil yang dipublikasikan di jama internal medicine menunjukkan bahwa meletakkan lengan di pangkuan melebih-lebihkan tekanan sistolik hingga hampir 4 mmhg, sementara lengan yang tidak disangga atau menggantung ke bawah meningkatkan tekanan sistolik hingga hampir 7 mmhg. hasil diastolik lebih tinggi hingga 4,0 mmhg untuk lengan dalam posisi pangkuan dan 4,4 mmhg untuk posisi lengan yang tidak disangga. “temuan ini menegaskan bahwa posisi lengan membuat perbedaan besar dalam pengukuran tekanan darah yang akurat," kata dr. tammy brady, penulis utama studi tersebut. studi ini mengevaluasi penilaian tekanan darah dari 133 peserta dewasa berusia antara 18 hingga 80 tahun. selama uji coba, peserta secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari enam kelompok, masing-masing dengan urutan tiga posisi lengan saat duduk yang berbeda yaitu lengan disangga di atas meja, lengan di pangkuan, atau lengan yang tidak disangga tergantung di samping. setiap peserta mengenakan manset pengukur tekanan darah lengan atas yang ukurannya sesuai, dan tiga set pengukuran rangkap tiga dilakukan dengan perangkat digital, dengan jarak 30 detik. studi tersebut mencatat bahwa posisi lengan yang tidak tepat ini dapat menyebabkan 16 persen orang dewasa as, sekitar 40 juta orang, salah diklasifikasikan sebagai penderita hipertensi saat menggunakan batas tekanan darah sistolik 140 mm hg atau lebih tinggi. tingkat kesalahan klasifikasi meningkat hingga 22 persen (sekitar 54 juta orang) saat batas 130 mm hg atau lebih tinggi diterapkan. “jika anda terus-menerus mengukur tekanan darah dengan lengan yang tidak disangga, dan hasilnya tekanan darah anda lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yaitu 6,5 mmhg, maka itu adalah perbedaan potensial antara tekanan darah sistolik 123 dan 130, atau 133 dan 140—yang dianggap sebagai hipertensi stadium 2," kata sherry liu, salah satu penulis studi, menjelaskan bagaimana posisi lengan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.(ant)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 13 Oktober 2024
Berita Terkini
Anggur Shine Muscat Ada Residu Pestisida?
Headline
11 menit
Rudy Soik Bongkar Sosok yang Mendatanginya Sebelum Pasang Police Line
Headline
1 jam
Camat Baito Dicopot, Keselamatan Guru Honorer Supriyani Terancam?
Headline
1 jam
Haji dan Umrah Diurus Badan Khusus, Kemenag Fokus Keumatan
Headline
2 jam
Ada Potensi Hujan Ringan dan Petir Pangkalpinang
Headline
2 jam
Berita Terpopuler
Simak 3 Jenis Surat Suara di Pilkada Serentak 2024!
Headline
16 jam
Pengakuan Harvey Moeis 'Tak Meyakinkan'? Hakim: Sulit Diterima?
Headline
16 jam
Kasipenkum Akui Ada Erzaldi ke Kejati
Headline
19 jam
Kesaksian Eks Dir Ops PT Timah, Alwin Albar, Tetian Orang Dekat Dirkeu?
Headline
16 jam
MAUNG Jadi Kendaraan Resmi Kenegaraan?
Headline
16 jam
Berita Pilihan
Pernyataan Sandra Dewi Mengecewakan, Rp 420 M, Kemana?
Headline
2 minggu
Bos Smelter Ungkap, MoU Dengan PT Timah dan CSR untuk Bantu Pemerintah dan Rakyat
Headline
4 minggu
Sidang Tipikor Tata Niaga Timah Aon Cs, Saksi Tak Sebut Terdakwa?
Headline
1 bulan
Tipikor Timah, dari Super Heboh, Kini Mulai Senyap?
Headline
4 bulan
Dugaan Tipikor KUR BSB Naik Penyidikan, Siapa Calon Tersangka?
Headline
4 bulan