Industri Farmasi Turut Sumbang Negara
Taruna Ikrar-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ungkap pertumbuhan industri farmasi di Indonesia dalam turut menyumbang pemasukan negara. Kepala BPOM Taruna Ikrar, menyatakan, industri farmasi nasional merupakan tulang punggung atau basis ekonomi nasional karena nilai revenue-nya cukup besar.
"Jumlahnya antara Rp100-140 triliun per tahun. Dari aspek ini sebetulnya kita berasumsi itu bisa meningkat jauh, bisa dua kali lipat lagi. Saya yakin kita bisa sampai Rp300-400 triliun kalau ekonomi jalankan dengan tepat," papar Taruna.
"(Selain itu) Distribusi farmasi itu cukup besar, ada sekitar 4-5 ribuan. Yang lebih besar lagi adalah outlet-outlet, apotek-apotek, tempat bagaimana obat ini didistribusikan, dijual, dan sebagainya (mencapai) hampir 8 ribu lebih apotek ke Indonesia," jelasnya.
BACA JUGA: Stigma Negatif Mulai Luntur, Seni Graffiti Jadi Ladang Industri
Hal ini turut didukung dengan jumlah penduduk keempat terbesar dunia. Tak berhenti di dalam negeri, Taruna menyoroti kualitas produk perusahaan farmasi Indonesia yang dapat bersaing dalam industri global.
"Sebagian perusahaan-perusahaan farmasi kita sudah ekspor hampir ke seluruh dunia. Walaupun tiap satu perusahaan ada yang fokusnya ke suatu tempat," lanjutnya.
"Kualitas produk Indonesia sudah bagus, kita optimis dan kita berharap bisa jumlah yang dari Rp100-120 triliun itu bisa (naik) dua kali atau tiga kali lipat karena potensi kita besar."
Dalam hal ini pihaknya berupaya untuk mempermudah perusahaan Tanah Air menuju mancanegara dengan menguatkan posisi BPOM di dunia.***