Stigma Negatif Mulai Luntur, Seni Graffiti Jadi Ladang Industri
Ilustrasi-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Seni graffiti, kerap dianggap sebagai bentuk vandalisme dan perilaku tidak negatif lainnya. Padahal, seni graffiti merupakan bentuk ekspresi paling nyata masyarakat, di mana saat ini seni graffiti jadi ladang industri kreatif.
Seperti yang dijelaskan oleh Oscar Motuloh, anggota Dewan Etik Pewarta Foto Indonesia yang menjelaskan bagaimana graffiti menyebar di Indonesia pada era pendudukan Jepang.
BACA JUGA:Seni Tradisional Perlu Dikemas Modern
"Seni jalanan itu berperan untuk menyampaikan ekspresi ketika waktu itu Jepang hanya mengizinkan sejumlah media yang bisa terbit. Jadi sekarang sebetulnya kita merayakan juga kemerdekaan Indonesia ini dengan coretan di dinding," ungkap Oscar Motuloh, anggota Dewan Etik Pewarta Foto Indonesia.
Manajer Umum Vertu dan Yello Hotel Harmoni, Akhmad Fadholi menilai bahwa stigma negatif graffiti saat ini sudah tidak relevan lagi. Bahkan dianggap ekspresi positif.
"Semua brand besar kita sebut saja dari Louis Vuitton, Balenciaga, itu mengambilnya semua street art, graffiti karena ada sesuatu hal yang menarik dari kegiatan seni urban," kata Ricky ketika ditemui pada kesempatan yang sama.***