Memahami Moralitas Lewat Adiwira
--
Begitu pula pada Semesta DC, Superman menjadi kompas moral bagi Adiwira dan masyarakat yang ada di semesta itu. Empati terhadap sesama dan sikap altruisme (mengutamakan orang lain.) menjadi kunci moralitas mereka.
Namun, tak selamanya para adiwira memiliki moralitas yang gamblang dalam membedakan baik-buruk. Ada beberapa dari mereka yang memiliki pandangan moral abu-abu daripada hitam-putih seperti kebanyakan. The Punisher dalam semesta Marvel adalah salah satu contohnya.
Ia adalah veteran perang yang sangat mengidolakan Captain America, tapi moralitasnya sangat berseberangan. Jika Captain America anti terhadap membunuh para kriminal, maka The Punisher tidak akan segan membunuh siapapun yang melakukan tindak kejahatan.
Hal ini membuat para penikmat bertanya-tanya, apakah tujuan mulia akan tetap mulia jika ditempuh menggunakan jalan yang salah?
Hal menarik lainnya adalah tokoh seperti The Punisher bukanlah satu-satunya yang memiliki moralitas abu-abu. Deadpool dan Moon Knight dari Marvel, serta Red Hood dari DC juga memiliki pandangan yang serupa. Belum lagi dengan tokoh-tokoh adiwira dalam cerita Watchmen yang saling bertarung akibat perbedaan cara pandang dunia yang ideal.
Mereka semua mendambakan keadilan, namun cara yang ditempuh saling bertolak belakang.
Pada kehidupan nyata, tentu moralitas menjadi hal yang penting untuk kita semua. Tanpa moralitas, kita akan sulit untuk mengatasi suatu permasalahan dengan baik.