Stunting di Kemuja & Paya Benua Menurun
Stunting di Kemuja & Paya Benua Menurun.-Yudi Ardi Karya-
MENDO BARAT - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka melaksanakan Pembagian Keperluan Medis Khusus (PKMK) Anak Stunting tahun 2024 di Balai desa Kemuja dan desa Paya Benua Mendo Barat Selasa(10/9/2024). Pembagian Keperluan Medis Khusus (PKMK) Anak Stunting tahun 2024 diberikan langsung Penjabat Bupati Bangka Muhammad Haris AR AP MH.
Turut mendampingi Kepala Bappeda Bangka Pan Budi Marwoto, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka Nurita, Camat Mendo Barat, Hismunandar dan PJ Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka Farrah Diba Haris.
Pejabat Bupati Bangka Muhammad Haris mengatakan kasus stunting atau anak kekurangan gizi di dua desa di Kabupaten Bangka turun draktis. Setelah tiga bulan diintervensi.
Dikatakan Muhammad Haris mengatakan, pemerintah Kabupaten Bangka terus berupaya untuk menurunkan kasus stunting. Saat ini jumlah anak stunting yang tersebar di 10 desa lokus stunting sebanyak 200 lebih anak.
Guna memastikan intervensi stunting di 10 lokus, dirinya bersama TPPS Kabupaten Bangka turun langsung untuk memastikan penanganan stunting tersebut berjalan dengan baik.
"Alhamdulilah dari dua desa yakni desa Payak Benue dan Desa Petaling Banjar stunting turun signifikan, setelah kita intervensi selama tiga bulan bersama Bank Sumsel Bangka Belitung dan dari CSR." ujar Muhammad Haris kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).
Dari dua desa itu, setidaknya masih tersisa 6 anak, 5 di Petaling Banjar dan satu di Paya Benua." Dari enam anak tersisa stunting di dua desa itu, sudah hampir masuk ke batas tidak stunting lagi," bebernya.
Muhammad Haris optimis melihat perkembangan stunting yang begitu signifikan, tidak menutup kemungkinan akhir tahun ini semua anak stunting di Kabupaten Bangka akan sembuh. "Insyallah akhir tahun ini, kabupaten kita zero stunting." kata Muhammad Haris.
Kendati demikian, Muhammad Haris menghimbau kepada orang tua yang mempunyai anak untuk rutin memeriksakan kesehatannya di Puskesmas. Hal ini untuk memastikan anak-anak tetap sehat.
"Percuma kami berikan makanan tambahan seperti susu 10 kaleng setiap anak jika, anaknya sakit seperti TBC, makanya harus rutin periksa anak ke puskesmas." tambah Muhammad Haris.
Sedangkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Nurita, S.Sos mengatakan saat ini masih ada 10 desa lokus stunting. Termasuk Desa Payak Benue dan Desa Petaling Banjar. "Turun signifikan, nanti kami akan kembali turun ke delapan desa lainya, untuk memastikan penanganan stunting berjalan dengan baik." kata Nurita.(dee)