Pembelian SHP, dari Instruksi 030 & 'Kaleng Susu', Lalu, 'Jemput Bola'

--

KORANBABELPOS.ID.- Ada beberapa Bahasa yang tampaknya menjadi perhatian majelis hakim dalam persidangan Tipikor tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. 

Kasus dugaan korupsi dengan tuduhan kerugian mencapai Rp 300 triliun itu, selain adanya istilah 'kaleng susu', juga ada kode 030.  

Untuk metode 'kaleng susu' cenderung ke soal pembelian dengan Harga tinggi, meski biji timah yang dibeli tanpa melalui pengujian laboratorium.  Sedangkan 030 mengacu pada surat instruksi untuk pengamanan asset PT Timah dengan membeli timah SHP (Sisa Hasil Pengolahan) yang diambil dari IUP PT Timah.

Lalu, bagaimana dengan 'jemput bola'?

BACA JUGA:Gaji Direksi PT Timah Mencuat di Sidang Harvey Moeis, Rp 200 Juta Per-Bulan, Dirut?

Ternyata juga masih terkait dengan pembelian SHP oleh PT Timah terkait instruksi 030, lalu pihak PT Timah yang langsung terjun aktif ke penambang.  Agar biji timah diperoleh, maka digunakan metode 'kaleng susu'  tanpa perlu uji laborartorium.

Dalam dakwaan jaksa dikatakan bahwa kerugian negara dalam proses ini saja mencapai Rp 26.648.625.701.519,00.

Direktur Keuangan PT Timah Tbk yang sekarang, Vina Eliani, yang dihadirkan JPU sebagai saksi untuk terdakwa Harvey Moeis  yang mewakili PT Refined Bangka Tin, Suparta selaku Direktur Utama PT Refined Bangka Tin sejak 2018, dan Reza Andriansyah selaku Direktur Pengembangan Usaha PT Refined Bangka Tin sejak 2017 menyatakan, memang ada program itu.

BACA JUGA:Sandra Dewi Dipastikan Terseret TPPU Dalam Kasus Tipikor Timah Suaminya Harvey Moeis

''Jemput bola itu apa sih? Kenapa harus dijemput bolanya?" tanya ketua majelis hakim Eko Aryanto.

Menurut Vina program itu berupa pembelian bijih timah SHP untuk meningkatkan volume produksi PT Timah.

"Apa ini program jemput bola yang dilakukan oleh PT Timah ini, riil-nya apa jemput bola?" tanya hakim.

"Dari yang saya ketahui, itu salah satu program untuk peningkatan volume produksi dengan melakukan konservasi mineral sisa hasil pengolahan," jawab Vina.

''Iya," jawab Vina.

Tag
Share