Kurikulum Pendidikan Tinggi Berubah-ubah Bukti Sistem Pendidikan di Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Sandy Ferianda, S.Pd., M.Hum. Dosen Jurusan Sastra Inggris, Universitas Bangka Belitung-Dokumen Pribadi-

BACA JUGA:Metaverse dan Tantangan Bagi Generasi Alpha

Kurikulum ini mulai digodok dan diinstruksikan untuk dapat segera diimplementasikan sebagai bentuk jawaban dari perubahan pasar kerja dunia yang mengalami pergerakan yang sangat signifikan. Akan tetapi dengan adanya perubahan yang segera akan digunakan, ada berbagai masalah atau tantangan yang juga harus dihadapi seperti kesiapan lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan tinggi baik dari segi sarana, prasarana, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. 

Namun, yang ditakutkan adalah penerapan kurikulum ini tidak selalu berjalan secara konsisten. Kurikulum yang dirancang dalam rangka memenuhi standar industri kerja, kadang-kadang tidak dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar yang selalu mengalami perubahan signifikan. Hal ini lalu menciptakan kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dan keterampilan yang dicari oleh pemberi kerja.

Dapat disadari bahwa perubahan kurikulum yang didasari pada kepentingan untuk menjawab tantangan global merupakan hal baik. Namun, kenyataan terkait tantangan di lapangan juga harus diperhatikan dengan seksama agar keberlangsungan kurikulum yang telah dirancang tersebut dapat bertahan lama dan dapat berjalan secara terus menerus. 

BACA JUGA:Saat Humanisme Berpaling Dari Peta Sastra Dari Dunia Sana

Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan tinggi adalah adanya perbedaan kualitas antar universitas. Meskipun Indonesia memiliki beberapa universitas yang bereputasi sangat baik atau ternama dan tidak sedikit yang mendapatkan reputasi internasional, kenyataannya, masih banyak universitas lain yang menghadapi kendala serius seperti sumber daya yang masih belum memadai, minimnya fasilitas, dan rendahnya kualitas pendidikan. 

Kebijakan pemerintah yang memperluas akses terhadap pendidikan tinggi, seperti melalui penyediaan beasiswa dan pengembangan program pembelajaran jarak jauh, bertujuan untuk memberi solusi terhadap kesenjangan ini.  Namun, masalah di bidang mutu masih menjadi permasalahan yang paling disoroti karena peningkatan angka lembaga pendidikan tidak selalu bisa simetris dengan peningkatan mutu pendidikan.

Pergantian atau perubahan merupakan tindakan nyata pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, pemerintah juga perlu melihat kenyataan di lapangan di mana masih banyak sektor di pendidikan tinggi yang masih membutuhkan perhatian lebih guna mendukung proses pembelajaran yang kondusif. 

Tentunya perubahan-perubahan yang kan dilaksanakan di kemudian hari diharapkan mampu memberikan angin segar kepada dunia pendidikan di Indonesia. Lalu, pertanyaannya adalah mau sampai kapan sistem pendidikan kita berubah-ubah tanpa ada arah yang pasti?** 

BACA JUGA:Menjaga Adab Kunci Utama dalam Bekerja

Tag
Share