Melindungi Generasi dari 'Virus' LGBT
Nurul Aryani-Arsip Babel Pos-
Hasil belajar (output) pendidikan Islam akan menghasilkan peserta didik yang kukuh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya (tafaqquh fiddin). Pengaruhnya (outcome) adalah keterikatan peserta didik dengan syariat Islam.
Dampaknya (impact) adalah terciptanya masyarakat yang bertakwa, yang di dalamnya tegak amar makruf nahi mungkar dan tersebar luasnya dakwah Islam. (Muslimah News)
Dengan pendidikan Islam generasi akan memiliki ketaatan yang luar biasa kepada Allah, juga kepribadian Islam yang cemerlang.
Generasi tidak akan mau bersentuhan dengan aktivitas tercela seperti LGBT justru akan terbangun suasana saling menasihati di kalangan mereka jika ditemukan adanya penyimpangan syariat Islam.
BACA JUGA:Pendidikan Kunci Kemajuan Bangsa
Generasi yang dididik oleh Islam akan fokus untuk menggali ilmu dan memberi kontribusi bagi peradaban. Hal ini terbukti bahwa peradaban Islam telah banyak menghasilkan cendekiawan dan ilmuwan yang ternama.
Semisal Al Khawarizmi, seorang ahli matematika, dikenal Barat dengan Algebra atau Aljabar. Seorang ahli kimia, Jabir Ibnu Hayyan atau dikenal dengan nama Ibnu Geber hingga rumusan beliau menjadi dasar bagi ilmuwan Barat di bidang kimia.
Bapak kedokteran dunia, Ibnu Sina atau dikenal Avicenna, Ibnu Rusyd, Al-Farabi, dan lainnya menjadi bukti bahwa ulama pada masa peradaban Islam tidak melulu lihai dalam ilmu agama, namun juga menguasai ilmu umum, sains dan teknologi. (Muslimah News).
Dengan demikian sudah selayaknya kita menjadikan Islam sebagai rujukan atas setiap permasalahan yang mendera generasi. Tanpa kehidupan islam generasi terus terombang-ambing dan menjadi mangsa bagi para predator. Hanya sistem Islam yang secara paripurna mampu melindungi generasi tanpa pamrih. Wallahu’alambishowwab.**
BACA JUGA: Pendidikan Berkualitas Karakter Kuat