Musda Ngaku, 5 Bulan di Lingkar Proyek CSD & WP

Musda Ansori Hadir Sebagai saksi.-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- PANGKALPINANG – Kehadiran Musda Ansori di muka sidang dugaan proyek CSD (cutting suction dredge) dan washing plant (WP) 2018 milik PT Timah Tbk di Tanjung Gunung, Bangka Tengah sebagai saksi jadi menarik perhatian. Pasalnya Musda Ansori merupakan mantan karyawan PT Timah Tbk yang telah diberhentikan.

Musda Ansori dihadirkan tim JPU dari Kejaksaan Negeri Bangka Tengah yang dikomando Wayan di muka sidang Pengadilan Tipikor Kota Pangkalpinang, yang diketuai Irwan Munir, beranggota hakim M Takdir dan Warsono, 1 Juli 2024.  

Di muka siding, Musda nampak tak ada beban apapun.  Dia memulai dengan mengatakan  kalau dirinya berada di lingkaran proyek  per 1 Juli 2019 hingga per 1 Januari 2020. Dimana saat itu dia menjabat selaku  kabid pengawasan tambang dan pengangkutan area 3 Tanjung Gunung.

BACA JUGA:Sidang Tipikor Washing Plant, Tensi Majelis Naik, Saksi Cari Selamat?

“Saya menggantikan pejabat yang lama Pak Dedi. Berdasar SK per satu Juli 2019,” bukanya. 

Dia membenarkan juga kalau proyek tersebut merupakan wilayah kerjanya di Tanjung Gunung. 

“Itu masuk di wilayah SK saya,” ujarnya santai. 

Pria asli Kota Sungailiat ini mengungkapkan saat dirinya masuk kondisi proyek  belum beroperasi. Terkait adanya serah terima hasil pekerjaan diakuinya tak tahu menahu. 

“Saya tahunya saat liat dokumen serah terima pas di kejaksaan,” ungkapnya.

Diakui alumni Polman Bangka itu, kalau awalnya -walau belum operasi- CSD sudah dalam kondisi stand by.  Selanjutnya saat dilakukan uji coba (trial) kerap mengalami banyak kendala. Sehingga hasilnya tidak performing (tidak sesuai harapan.red). 

“Semua kondisi trial.  Lalu dilakukan evaluasi,” ucapnya.

Adapun diantara persoalan yang ada seperti pompa bocor, mesin terendam. “Pompa sudah terpasang tapi bocor. Akhirnya dirapatkan ada 2 kali perbaikan. Lalu dinaikan posisi pompa,” tuturnya. 

Sementara di sisi kapal isap Semujur  menurutnya tidak perform akibat sering alami kerusakan. 

“Karena faktor usia itu.  Semestinya sewa kapal yang perform. Kapal isap Semujur hanya buat pengupasan atas saja. Bukan untuk menarik material yang dalam,” ungkapnya.  

Tag
Share