Filosofi Tanah & Perilaku Sosial

Ahmadi Sopyan-screnshoot-

Kita ini sesungguhnya adalah tanah. Ibaratnya, jika kita berdekatan dengan tukang sumur dan tukang tambang, maka pasti diri kita akan tergali (digali), kalau dekat dengan petani, akan ditanam pohon yang bermanfaat, kalau dekat dengan provokator, diri kita pasti bersengketa. Makanya ada kalimat yang pernah saya baca: "Untuk mengetahui pribadi seseorang, lihatlah dengan siapa ia berteman (bersahabat)".

Oya, akhir tahun lalu, dihadapan Kapolda Babel dan selalu perwira Polda Babel, saya menyampaikan satu hal yang semoga bisa dianalisa apakah kenyataan ataukah hanya omongan belaka. Saya katakan bahwa ada 2 konflik yang akan dihadapi oleh masyarakat Bangka Belitung hari ini dan dimasa mendatang, 

(1) Konflik Pertambangan 

(2) Konflik pertanahan. 

Muaranya adalah tanah! Sebab karakter masyarakat Bangka Belitung sangat "tanah sekali". Begitulah kita negeri Serumpun Sebalai ini, jangan sampai menjadi negeri "Saling Nyerambun Saling Berkelahi". Ah, sudah dan selalu terjadi.

Demikian Kultum (kuliah tujuh menit) saya ganti jadi Kultum (Kuliah terserah antum).

Salam Kultum!***

Tag
Share