Upaya Pencegahan Paham Radikalisme di Lingkungan Sekolah

Reporter: |

Editor: Budi Rahmad |

Selasa , 11 Jun 2024 - 08:23

Rudiyanto, S.Pd.,Gr Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan-Dok Pribadi-

upaya pencegahan paham radikalisme di lingkungan sekolah                            paham radikalisme dewasa kini menjadi perhatian semua kalangan secara serius karena menimbulkan keresahan dan konflik di tengah-tengah masyarakat.
oleh karena itu, paham radikalisme ini perlu diantisipasi dan ditangani dengan penuh tanggung jawab oleh tiap-tiap individu. pendidikan akan bahaya radikalisme hendaknya ditanamkan sejak dini atau bahkan sejak mengenyam bangku pendidikan di sekolah.
 
yusuf qardhawi dalam bukunya “islam jalan tengah” menjelaskan ciri-ciri orang yang memiliki paham radikalisme seperti orang yang menutup dirinya dari pandangan orang lain, orang yang senantiasa berburuk sangka kepada orang lain, orang yang cenderung mempersulit urusan keadaan serta orang yang suka mengkafir-kafirkan orang lain. 
 
secara rinci berdasarkan teori tersebut, maka indikator seseorang yang memiliki paham radikalisme adalah sebagai berikut:
 
1. seseorang yang menutup dirinya dari pandangan orang lain
menurut hemat penulis, seseorang yang memiliki paham radikalisme akan menganggap dirinya adalah yang paling benar dan tidak mau menerima masukan dari orang lain. 
baca juga:5 cara agar tidak terpapar stres akibat medsos
mereka cenderung mempersulit jalan orang lain dan mengharuskan orang lain untuk mengikuti jalan mereka. paham radikalisme seperti ini tentu tidak baik dan dapat membawa dampak buruk yang berkepanjangan. indonesia adalah negara yang dikenal dengan konsep demokrasi dan musyawarah. 
artinya adalah setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang sama serta hasil mufakat harus dipatuhi dan diimplementasikan dengan baik dan benar. selain itu dalam perspektif islam, semua umat adalah sama dan yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya. 
oleh karena itu hendaknya kita semua memiliki sikap lapang dada menerima pendapat orang lain dan senantiasa memiliki sikap rendah hati serta memposisikan diri sebagai orang yang senantiasa menebar manfaat kepada orang lain
2. seseorang yang senantiasa berburuk sangka kepada orang lain
seseorang dengan paham radikalisme akan beranggapan bahwa dirinyalah yang paling benar dalam segala aspek. sehingga mereka selalu menganggap rendah orang lain hingga menuduhnya hanya berdasarkan satu sudut pandang saja tanpa mempertimbangkan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain. 
baca juga:6 manfaat teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari
sikap seperti ini dalam perspektif islam disebut dengan ujub. artinya adalah menganggap dirinya paling suci dan paling benar dibanding orang lain. oleh karena itu hendaknya kita senantiasa memiliki paradigma berpikir bahwa kita bukanlah manusia yang sempurna dan yang paling benar serta dimata allah swt kita semua adalah sama, dan yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya.
 
3. sesorang yang cenderung mempersulit keadaan
seseorang yang memiliki paham radikalisme cenderung mempersulit keadaan baik dirinya maupun orang lain. sehingga mereka dengan paham radikalisme nya tersebut tidak mengenal nilai-nilai toleransi. 
dengan demikian maka akan timbul sebuah konflik yang tak dapat dihindarkan. oleh karena itu hendaknya kita semua hidup dalam bergotong royong, saling menolong dan saling bertoleransi dengan perbedaan-perbedaan yang ada
 
4.  seseorang yang suka mengkafir-kafirkan orang lain 
sikap radikalisme yang paling berbahaya adalah ketika seseorang menganggap pemahaman yang dimilikinya adalah yang paling lurus dan benar sedangkan pemahaman orang lain yang berbeda dianggap sebagai pemahaman yang sesat dan halal bagi mereka untuk melakukan kekerasan pemahaman yang berbeda tersebut. 
baca juga:meredakan rasa amarah dengan menulis catatan dan membuangnya
pemahaman ini tentu sangat berbahaya dan akan menimbulkan konflik dan perpecahan. oleh karena itu hendaknya kita senantiasa hidup bertoleransi dan saling menghormati antar sesama
adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah paham radikalisme di lingkungan sekolah antara lain adalah sebagai berikut:
1.  membentuk tim pencegahan paham radikalisme
tim khusus untuk pencegahan paham radikalisme sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus radikalisme. 
 
tim khusus ini dapat beranggotakan perwakilan pihak sekolah, komite sekolah, wali murid dan lainnya. dengan adanya tim khusus tersebut maka koordinasi upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus radikalisme akan lebih mudah dan terorganisir dengan baik
 
2. membuat program atau kegiatan sekolah anti radikalisme
sekolah dapat membuat program dan kegiatan dalam rangka pencegahan paham radikalisme di lingkungan sekolah. misalnya melalui kegiatan jumat bersih atau jumat gotong royong serta pembelajaran yang berbasis diskusi atau musyawarah. dengan terbiasa bekerja sama dan bergotong royong, maka peserta didik akan memiliki karakter saling menghormati dan menerima perbedaan.
baca juga:meningkatkan kinerja satuan pendidikan: kunci menuju pendidikan berkualitas
3. menyosialisasikan paham radikalisme
sekolah dapat mengadakan kegiatan sosialisasi akan bahaya paham radikalisme dalam kehidupan dengan menghadirkan pembicara yang mumpuni dalam bidang tersebut. sehingga peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman terkait dengan bahaya paham radikalisme.
 
4. bermitra dengan stakeholder terkait
sekolah dapat bekerja sama dengan penyuluh agama, tokoh agama, pihak kementerian agama atau stakeholder terkait untuk memberikan pemahaman upaya pencegahan paham radikalisme. dengan demikian, peserta didik akan memperoleh pemahaman secara mendalam terkait dengan dampak buruk paham radikalisme
 
5. pembiasaan dalam budaya disiplin positif
sekolah dapat membuat sebuah kebijakan terkait dengan peraturan dalam upaya pencegahan paham radikalisme di lingkungan sekolah. 
baca juga:6 langkah prosedur ketat sebelum pesawat terbang membelah langit
misalnya menginstruksikan seluruh peserta didik untuk menerapkan peraturan yang telah tertera pada buku tata tertib sekolah. sekolah juga dapat membuat slogan-slogan seperti saling menghormati, hidup rukun, menjaga persatuan dan lain sebagainya.**
 
 
oleh rudiyanto, s.pd., gr (guru pendidikan agama islam sd negeri 9 airgegas, kabupaten bangka selatan)