Pak Kajati, Manalagi Tersangka Tipikor Washing Plant? Dari Intern PT Timah?
Asisten Kejati Babel, Fadil Regan. Inzet: Terdakwa Ichwan Azwardi-screnshot-
Terkuak dari Dakwaan?
Di sisi lain, dalam dakwaan dugaan korupsi Proyek CSD dan Washing Plant PT Timah Tbk, terungkap mengenai feasibility study (FS) dan belanja yang mencapai puluhan miliar rupiah tanpa melalui proses lelang yang seharusnya.
BACA JUGA:Sidang Tipikor CSD dan Washing Plant PT Timah Tbk Dimulai
Dakwaan jaksa yang diungkapkan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Pangkalpinang membongkar sejumlah ketidakberesan terkait dengan FS yang disusun oleh terdakwa Dr. Ichwan Azwardi, yang menjabat sebagai kepala proyek. Awalnya, FS tersebut sangat berlebihan dan menjanjikan.
Tim yang terlibat dalam penyusunan FS tersebut terdiri dari Ricky Vernandes (Kepala bidang perencanaan dan evaluasi penambangan), Erwin Suheri (Kepala bidang geologi tambang), dan Nono Budi Priono (Kepala bidang Teknik Pengolahan).
Dalam FS mereka, pada 23 Agustus 2017, disebutkan bahwa di WIUP Tanjung Gunung, blok yang akan ditambang, terdapat sumber daya terukur timah sebanyak 12.600 ton SN dari total 24.850 ton SN, berdasarkan data validasi sumber daya dan cadangan PT Timah Tbk. Tahun 2016.
"Dibuat pembuatan FS pada tanggal 14 Desember 2017 oleh tim tersebut dengan hasil: cadangan yang akan ditambang sebesar 2.465 ton SN," ujar Jaksa Penuntut Umum.
Terhadap biaya-biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT Timah dalam proyek tersebut, termasuk penambangan dengan metode alat gali (ore getting) menggunakan CSD dengan sistem sewa tanpa survei mitra penyewaan, rincian biaya operasional per bulan mencapai Rp 1.099.146.955.
Sewa kapal CSD per bulan mencapai Rp 9.315.000.000, biaya pembuatan washing plant sebesar Rp 41.984.401.050. Rencananya, penambangan akan dilakukan selama 2 tahun dengan total biaya operasional CSD sekitar $ 20.240.000.
BACA JUGA:Modus Tipikor Washing Plant
Biaya bahan bakar selama 2 tahun sekitar $ 3.370.000, biaya karyawan selama 2 tahun mencapai Rp.6.642.000.000, biaya sewa alat berat selama 2 tahun sekitar Rp 4.036.500.000, dan biaya perawatan sebesar Rp.5.859.000.000.
Meskipun biaya yang diestimasi begitu besar, namun dalam FS mereka, juga dijanjikan hasil yang menggiurkan dari eksplorasi tersebut. Namun, kenyataannya realitas di lapangan kemungkinan besar akan menghadapi tantangan dan kejutan tersendiri.***