Unmuh Babel Gelar Aksi Bela Palestina
--
PANGKALPINANG - Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Gema takbir berkumandang riuh menggelegar dari dalam gedung auditorium Sofyan Tsauri Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung pada hari ini Selasa, 7 Mei 2024 dalam gelaran "Aksi Bela Palestina dan kutuk Israel".
Aksi ini merupakan amanat dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) yang digelar secara serentak oleh 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia. Lewat siaran pers yang diterima Babel Pos, Aksi Bela Palestina dimulai pada pukul 10.00 WIB, yang diawali dengan orasi oleh Ormawa, Ortom, Dosen, BPH, hingga Rektor, semuanya serentak menyuarakan "Free Palestine, Free Humanity".
Ketua BPH Drs. H. Hasan Rumata mengatakan ini adalah gerakan yang sama, gerakan cinta, gerakan yang penuh kasih sayang dengan dasar berjihad dijalan Allah SWT. "Inilah Jihad kita, kita melakukan berbagai bentuk bantuan bagi rakyat Palestina. Perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari dukungan Palestina, kini waktunya kita membela dan mendukung Palestina, kita mengutuk Israel dan antek-anteknya", ucap Hasan Rumata.
Selain orasi, ada pula aksi teatrikal oleh mahasiswa dan penampilan puisi karya Taufik Ismail yang berjudul " Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu", oleh Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM.
Hadir pula seorang warga asli Palestina, syekh Dr. Bakri Sulaiman Ibrahim Alzamili. Ia menyatakan bahwa video yang disaksikan oleh para peserta aksi bela Palestina adalah nyata adanya dan bahkan teramat menyakitkan dan lebih sadis dari yang ia dan keluarganya rasakan.
Selain melibatkan dosen, tendik, dan mahasiswa, aksi bela Palestina juga diikuti oleh guru dan siswa SMA Muhammadiyah Pangkalpinang. Dalam wawancaranya dihadapan awak media, Rektor Unmuh Babel Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., menyatakan sikap bahwa aksi bela Palestina adalah suatu kewajiban bagi bangsa Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Mengapa kita melakukan kegiatan ini, karena sampai detik ini Israel terus membangkang, tidak pernah menepati komitmen terhadap PBB, dan juga semua lembaga-lembaga internasional. Disatu sisi negara-negara islam itu seakan tidak punya daya namun disisi lain kita melihat adanya gerakan sosial masyarakat di Eropa, Amerika, mahasiswa dan dosen malah mensupport untuk Palestina. Sementara Indonesia yang mayoritas muslim secara landasan konstitusi wajib melakukan itu", ujarnya.
Aksi bela Palestina ditutup dengan pengucapan "10 Poin Pernyataan Sikap Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah Aksi Bela Palestina", yang dibacakan oleh Rektor Unmuh Babel.(**)