4 Siswa MI Khoiru Ummah Bawa 2 Robot Masuk Grand Final Robotik Nasional 2024 di UI

Para siswa saat mendapat bimbingan setelah memastikan berlaga dalam gran final robotik nasional-istimewa-

KORANBABELPOS, PANGKALPINAG - Prestasi di tingkat nasional kembali diukir oleh Siswa MI Tahfizh Plus Khoiru Ummah Pangkalpinang. Empat siswa lolos dan berhak masuk final Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KoSSMI) Tahun 2024.

Tim robotik ini mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan akan berlaga di grand final dengan tim  dari provinsi lainnya ini dinyatakan lolos setelah sebelumnya mengikuti babak penyisihan.

Empat siswa ini terbagi menjadi dua tim ini. Tim pertama robotik di bawah asuhan dosen Polman Babel, mereka adalah Muhammad Faqihuddin Nabil Alghazi dan Muhhammad Zaka Alfarez dengan karya Robot Pembersih Sampah di Sungai.

Kemudian Mochammad Azzam Alfaqih dan Naufal Ahza Mukhtarullah dengan karya Robot Pengangkat Tandan Kelapa Sawit.

Kepala MI Khoiru Ummah Pangkalpinang Rokayah menyampaikan, dua tim robotik itu akan menjalani tahapan final yang berlangsung di Universitas Indonesia (UI) Depok, mulai  25-27 Mei 2024 di UI, Depok, Jawa Barat.

BACA JUGA:BPBD Babel Beri Tips Antisipasi Suhu Panas Ekstrem

"Alhamdulillah tiga tim yang kami ikutkan, dua tim berhasil masuk pada 16 finalis nasional. Insyaallah, besok (Selasa, 17/5/2023) akan mengikuti tahapan Technical Meeting Babak Final KoSSMI yqng dilaksanakan secara online via zoom meeting," ujarnya, Senin (6/5/2024).

Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Abak Academy Artificial Intelligence Centre Indonesia bekerja sama dengan FMIPA Universitas Indonesia dan Surya Institute for the Promotion of Science (SIPS) ini, seleksi awal melalui pengiriman video bagaimana proses mereka membuat robot.

"Dalam video sekitar 5 menit itu, ditunjukkan bagaimana proses pembuatannya. Jadi mereka juga harus paham alat-alatnya, kemudian memahami tiap komponen dari robot itu sendiri hingga robot karya mereka dioperasionalkan," tandasnya.

Selanjutnya, pada kejuaraan final nanti dua tim itu akan diberikan lokakarya oleh tim penilai, sebelum nanti harus melakukan pengembangan dari apa yang telah diberikan.

"Di lomba nanti, tidak ada yang namanya kami turun tangan lagi. Setelah mereka diajarkan pada sebuh workshop, mereka harus berfikir apa yang harus mereka lakukan. Kemudian karya mereka di final ini akan dilombakan lagi dengan finalis lainnya," ujar Rokayah.

BACA JUGA:Seorang Mahasiswa Dikeroyok, Pelaku Diburu

Rokayah juga menjelaskan jika dikirimnya dua tim robotik itu merupakan penerapan dari kurikulum berbasis aqidah Islam yang mengedepankan hafalan Alquran, kemudian juga memfasilitasi pembelajaran sains dan teknologi.

Tag
Share