Nabi Muhammad SAW Beri Isyarat Pada Umat Islam Sebelum Bebaskan Mesir
ilustrasi-sreenshot-
Mereka bergerak dari Suriah hingga perbatasan Palestina, lalu berbelok ke Arisy yang sudah termasuk wilayah Mesir.
Khalifah Umar bin Khattab yang terus memantau pergerakan Amru, sempat khawatir karena jumlah pasukan yang dibawa ke Mesir jauh lebih sedikit ketimbang angkatan perang Romawi.
BACA JUGA:Remaja Mesir Nekad Lubangi Tembok Perbatasan Antarkan 1000 Roti ke Warga Palestina
Umar bin Khattab kemudian mengirim surat berisi perintah kepada Amru bin Ash yang berisi, Apabila suratku sampai kepadamu sebelum engkau memasuki Mesir, maka kembalilah. Tetapi jika engkau sudah memasukinya, lanjutkanlah dengan keberkahan dari Allah.”
Amru menerima surat tersebut sesaat setelah memasuki wilayah Arisy di pinggiran Mesir.
Oleh karena itu, Amru bin Ash memutuskan untuk melanjutkan misi merebut Mesir dari cengkeraman Romawi.
Dari Arisy, mereka bergerak ke selatan hingga tiba di benteng bernama Farama dan di sinilah terjadi pertempuran pertama antara pasukan Muslim dan Romawi selama satu bulan.
Pasukan muslimin dibawah pimpinan Amru bin Ash sempat mengalami kesulitan saat hendak menyeberangi Sungai Nil.
Amru bin Ash pun meminta bantuan kepada Khalifah Umar dan dikirimkanlah pasukan yang menambah jumlah barisan tempur pimpinan Amru menjadi 12 ribu orang.
Strategi Amru bin Ash dan datangnya tentara bantuan membuat pasukan Romawi terisolasi dan dapat dihancurkan.
Benteng serta pos-pos militer terpenting Romawi pun bisa direbut oleh pasukan muslimin Arab.
Pada akhirnya, Mesir berhasil direbut oleh Pasukan Rasyidin dari pihak kaum muslimin dibawah pimpinan Panglima Amru bin Ash.
Kabar gembira atas pembebasan Mesir ini tentu membuat para sahabat sangat berbahagia karena Mesir akhirnya lepas dari gelapnya kejahiliyahan.
Dipilihnya Amru bin Ash oleh Umar bin Khattab sebagai panglima dikarenakan Amru bin Ash telah memahami seluk beluk Mesir mulai dari sisi sosiologi dan antropologi.
Hal ini dikarenakan sebelum wafatnya Nabi Muhammad pada 632 M, Amru bin Al-Ash ditugaskan sebagai penarik zakat di kawasan perbatasan Syam atau Suriah.