Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Panglima TNI Cek Latihan Terjun Malam di Bangka, Tambang Ilegal Malam Terancam Tamat

Panglima TNI Agus Subianto-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Tambang illegal yang biasa beroperasi malam hari di daerah ini, tampaknya bakal tamat.  Tak hanya karena adanya Satgas, tapi juga peran TNI yang terjun langsung menangani maraknya aksi tambang ilegal itu.

Bahkan untuk itu, TNI menggelar latihan terjun malam di Bandara Udara Depati Amir, Pangkalpinang melatih kemampuan dalam menjalankan operasi infiltrasi sekaligus menjaga wilayah Babel dari maraknya tambang timah ilegal yang dikatakan Presiden RI Prabowo Subianto mencapai sekitar 1.000 titik.

Tidak main-main, latihan tersebut dipantau langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto beserta jajaran pejabat TNI.

Kapuspen Mabes TNI, Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan, latihan diikuti Denmatra 1 dan Brigif Para Raider 18/Trisula yang tergabung dalam latihan gabungan (Latgab) TNI. Latihan dimulai dengan Kelompok Depan Operasi Lintas Udara (KDOL) yang melakukan penempatan titik pendaratan penerjun.

Dikatakan, operasi terjun malam ini pun berjalan dengan lancar dengan nihilnya prajurit yang mengalami cedera.

"Alhamdulillah kita sudah melaksanakan latihan di malam hari ini, yaitu KDOL. Kita terjunkan unsur-unsur dari Denmatra 1 dan juga Brigif 18. Ada total 23 peterjun, 13 dari Denmatra 1, kemudian 10 dari Brigif 18. Alhamdulillah seluruhnya berjalan lancar,” ujar Kapuspen.

Dalam Latihan itu, terlihat unsur KDOL berperan memastikan keamanan Drop Zone (DZ), melakukan clearance awal, memantau situasi medan, cuaca, dan potensi ancaman, serta memandu penerjunan pasukan dengan tanda visual. 

Latihan malam hari menuntut ketepatan tinggi sehingga hanya prajurit terpilih yang dilibatkan. Kegiatan ini juga menguji kesiapan alutsista dan satuan TNI dalam OMP maupun OMSP.

Kembali ditegaskan, latihan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pengamanan ketat di Babel menyusul maraknya tambang timah ilegal yang mencapai sekitar 1.000 titik dan menyebabkan kerugian hingga 80 persen potensi produksi nasional. 

Panglima TNI menindaklanjuti instruksi tersebut dengan pengerahan unsur darat, laut, dan udara guna memperkuat legitimasi peran TNI dalam OMSP serta menutup ruang gerak aktivitas ilegal.***

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan