PLN Hadirkan Listrik Bagi 8 Ribu Masyarakat Prasejahtera
PLN Hadirkan Listrik Bagi 8 Ribu Masyarakat Prasejahtera.-screenshot-
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI), Sofyano Zakaria mengapresiasi pelaksanaan Hari Listrik Nasional (HLN) 2025 yang diwarnai dengan program sosial “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan.”
Menurutnya, langkah PLN menghadirkan listrik bagi 8.000 masyarakat prasejahtera di berbagai daerah merupakan wujud nyata kehadiran negara di tengah rakyat. “Sebagian pendanaannya bahkan berasal dari kepedulian insan PLN yang menyisihkan sebagian penghasilannya. Jadi, pada momentum HLN ini, ribuan masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaat dari kinerja dan solidaritas PLN,” ujarnya.
Sofyano menegaskan, peringatan HLN tahun ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan gerakan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat yang membutuhkan akses listrik.
Dia menilai, program tersebut menunjukkan bahwa perayaan HLN dapat menjadi momentum untuk menghadirkan manfaat konkret dan menumbuhkan optimisme di tengah masyarakat. “Listrik bukan hanya penerangan, tetapi simbol hadirnya negara. Ketika listrik menyala, kehidupan ikut bergerak — anak-anak bisa belajar di malam hari, ibu rumah tangga dapat berusaha, dan ekonomi desa pun tumbuh,” tuturnya.
Sofyano menjelaskan, masih banyak masyarakat kurang mampu yang sebenarnya tinggal berdekatan dengan jaringan listrik, namun belum bisa menikmati karena terkendala biaya pemasangan baru. “Ada lapisan masyarakat yang belum sanggup melakukan sambungan listrik. Melalui program HLN ini, negara hadir lewat PLN untuk memastikan mereka juga dapat menikmati terang yang sama,” jelasnya. Menurutnya, langkah PLN tersebut memperlihatkan bahwa transformasi perusahaan tidak hanya berorientasi pada kinerja korporasi, tetapi juga pada nilai kemanusiaan.
“Dengan turun langsung membantu masyarakat, negara tidak hanya membawa terang, tetapi juga membuka peluang bagi banyak keluarga untuk hidup lebih baik,” kata Sofyano.
PLN juga memperluas elektrifikasi hingga wilayah terpencil merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat. “Langkah ini bukan hanya soal membangun jaringan listrik, tapi juga menyalakan semangat, menumbuhkan harapan, dan menghapus kesenjangan sosial,” ujarnya.
“Negara hadir bukan hanya lewat infrastruktur, tetapi melalui terang yang membuka peluang dan meneguhkan optimisme bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuh Sofyano.(ant)