Pembelajaran Diferensiasi dalam Pembinaan Kepramukaan
Nilawati S.Pd (Guru SSMAN 1 Airgegas) -Dok Pribadi-
Ketiga, Keterampilan dan Kecerdasan, banyak material pada waktu ini yang terbuang karena pekerjaan yang tidak efisien, disebabkan kurang keterampilan dan kecakapan. Keterampilan dan kecakapan atau kecerdasan ini membuat seseorang akan lebih berguna dalam berbakti kepada sesama.
Kegiatan di luar seperti berkemah, pionering, membuat jembatan adalah langkah-langkah untuk membekali diri supaya dapat berguna bagi sesama. Tanda Kecakapan Khusus merupakan usaha untuk merangsang potensi yang terpendam sehingga tersalurkan ke dalam hobi atau keterampilan.
Keempat, Berbakti kepada sesama Bila kita telah menjadi warga negara yang sehat dan bahagia dengan tujuan menjadi seorang individu yang baik, maka ia adalah egoistis. Pembentukan karakter, peningkatan kesehatan dan kekuatan adalah untuk membekali diri agar dapat berbakti kepada sesama.
Tujuan kepramukaan adalah untuk meningkatkan standar dari warga negara kita di masa datang, terutama dalam karakter dan kesehatan, untuk menggantikan AKU menjadi BAKTI (The aim of Scouting is to improve the standard of our future citizenhood, aspecialy in character and healt to replace self by service).
Jangan dilupakan bahwa proses pendidikan ini harus dilakukan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Hal ini merupakan ciri yang esensial, jika tidak ada, maka gerakan ini bukanlah gerakan pendidikan kepramukaan atau kepanduan, walaupun anggota-anggotanya berseragam, memakai tanda pangkat atau kecakapan serta melakukan kegiatan-kegiatan seperti Pramuka.
BACA JUGA:Penggunaan Metode STOP pada Pembelajaran Sosial Emosional di Bimbingan Konseling
Pemuda usia Penegak (16-20 tahun) adalah merupakan masa pemuda yang masih berkembang, emosi mudah berubah dan sanggat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Masa ini merupakan masa mencari identitas diri dengan meniru sikap dan tingkah laku seseorang yang dikaguminya. Ia membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya untuk mencurahkan perasaan dan pikiran serta memperoleh keyakinan akan keputusan yang diambilnya.Usia Pandega (21-25 tahun) sudah harus dipandang sebagai orang dewasa muda.
Masa yang telah mengarah pada kematangan dan kemantapan berpikir, sikap serta tindakan yang realistis, kritis dan analistis. Masa yang terpengaruh jiwa pertualang (adventure) dan keinginan untuk merobak hal-hal yang dinilainya tidak sesuai lagi. Usia ini membutuhkan dukungan yang membesarkan semangat serta menghendaki kejelasan dan keterbukaan dalam segala hal. Usia yang mengarah pada pemikiran mengenai status dalam masyarakat dan ketetapan dalam cita-citanya.
Memperhatikan hal tersebut, jelaslah bahwa masa Pramuka Penegak adalah masa yang labil, sedang masa Pramuka Pandega adalah masa menuju kemantapan. Pengaruh lingkungan sangat besar, mempengaruhi baik buruk dirinya. Usia tersebut adalah masa seseorang ingin menunjukan kedewasaan dirinya.
Oleh karena itu mereka diberi keleluasaan bergerak sendiri. Mereka merencanakan dan melaksanakan aktivitasnya sendiri sehingga merasakan salah benarnya untuk mengetahui jalan mana yang seharusnya ditempuh. Pembina lebih berperan sebagai pendamping, yang menempati posisi lebih sukar. Di satu pihak ia harus mengusahakan agar peserta didik agar para peserta didiknya dapat berkembang maju atas upayanya sendiri dan dilain pihak ia harus ingat bahwa ia bertanggungjawab untuk tercapainya tujuan Gerakan Pramuka sebagi suatu gerakan pendidikan, yang mempunyai aturan main yang khas.(**)