Indonesia, Tanah Air Kita, kah?
Ahmadi Sopyan-screnshot-
Oleh: AHMADI SOFYAN
Penulis Buku/Pemerhati Sosial Budaya
“INDONESIA…., tanah airku…” setiap Senin pagi dan setiap melaksanakan upacara, lagu tersebut kita lantunkan dengan khidmat. Pertanyaannya: “Berapa hektar atau berapa meter-kah Anda memiliki dan menguasai tanah di negeri ini?”
----------------
LAHIR di Indonesia itu adalah keberkahan dan patut kita syukuri. Bayangkan jika kita dilahirkan di Israel, Palestina, Suriah, Irak, Iran, Zimbabwe, Afrika dan negara-negara yang terus berkecamuk dengan perang atau di negara yang manusianya sudah berlebihan seperti China, sehingga harus dikirim (disebarkan) ke negara lain, termasuk disebarkan di seluruh wilayah di Indonesia. Menjadi rakyat Indonesia itu adalah keberkahan walaupun ditengah perjalanannya seringkali mendapatkan musibah yang dibuat oleh pengelola negeri (Indonesia) karena kepentingan asing, terutama dalam pengelolaan kekayaan alam “sorga” Indonesia.
“Bukan lautan tapi kolam susu,
Kail dan jala menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampirimu
Orang bilang tanah kita tanah sorga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”