Ada 212 Merek Beras Oplosan, Awas beras Broken!
Ilustrasi-screnshot-
AWAS! Maksud hati ingin membeli beras premium, tapi malah 'broken'-nya mencapai 50 persen?
----------------
APA itu beras broken?
Bukanlah selama ini yang kita kenal hanya istilah 'broken home' alias rumah tangga yang berantakan? Apakah itu berarti berasnya 'berantakan'?
Nah, beras “Broken” yang dimaksud adalah kandungan patahan pada butir beras itu banyak mencapai 30, 40 bahkan 50 persen.
Untuk itu, pemerintah menyatakan sikap tegas terkait maraknya peredaran beras oplosan yang tidak memenuhi standar.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Menteri Pertanian Amran Sulaiman membeberkan temuan mengejutkan: 212 dari 268 merek beras yang beredar di pasaran dinyatakan tidak sesuai dengan standar mutu pemerintah.
"Dari hasil pemeriksaan 268 merek, ada 212 yang tidak sesuai standar yang ditentukan oleh pemerintah. Broken-nya ada yang 30, 35, 40 bahkan sampai 50 persen. Jadi tidak sesuai standar," ujar Mentan kepada awak media.
Untuk kategori premium maupun medium, pemerintah telah menetapkan batas maksimal kadar patahan.
Jika melewati batas tersebut, kualitas dan nilai jual beras tidak lagi layak masuk kategori premium.
Namun, temuan menunjukkan sejumlah merek mengklaim sebagai beras premium padahal mengandung patahan hingga 50 persen!
Usut, Tindak, Sita!
Presiden Prabowo Subianto tak tinggal diam.
Dalam sambutannya pada acara Hari Lahir ke-27 PKB beberapa waktu lalu, Prabowo menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik nakal di sektor pangan, termasuk soal beras oplosan.