Menghadirkan Pendidikan Inklusif dalam Proses Pembelajaran

Rudiyanto-Dok Pribadi-
Oleh Rudiyanto, S.Pd.,Gr
Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan
KESENJANGAN dan ketidakmerataan lingkungan belajar dalam proses pembelajaran dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Proses pembelajaran yang dihadirkan oleh pendidik tidak akan tercapai dengan optimal jika lingkungan belajar yang di implementasikan oleh pendidik tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Beberapa disparitas dalam lingkungan pembelajaran yang sering terjadi misalnya seorang pendidik hanya menerapkan satu model pembelajaran saja yang tidak dapat mendukung perkembangan bakat dan minat semua peserta didik secara merata.
Proses pembelajaran yang dihadirkan oleh pendidik hendaknya dapat menciptakan lingkungan belajar yang adil serta dapat mengakomodasi semua bakat dan minat peserta didiknya sesuai dengan gaya atau karakteristik belajarnya masing-masing. Salah satu upaya yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menghadirkan pendidikan yang inklusif dalam sebuah proses pembelajaran.
Berdasarkan laman ditjen.gtk.kemdikbud, pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk belajar bersama, tanpa memandang perbedaan kondisi fisik, mental, sosial, atau kultural. Berdasarkan desinisi tersebut, maka dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan inklusif adalah pendidikan atau lingkungan belajar yang dihadirkan oleh seorang pendidik secara adil dan merata serta dapat mengakomodasi segala kebutuhan bakat dan minat peserta didiknya.
Beberapa upaya implementasi sistem pendidikan inklusif dalam sebuah proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Memahami perbedaan individual dan bakat minat peserta didik dalam proses pembelajaran