Dosen Unmuh Edukasi Nelayan Konservasi Mangrove

Dosen Unmuh Edukasi Nelayan Konservasi Mangrove.-Juliadi-

PANGKALPINANG- Dosen Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung menggelar edukasi konservasi mangrove kepada nelayan di pesisir Desa Tanjung Labu, Kabupaten Bangka Selatan. Kegiatan ini sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem.

Kegiatan ini dilakukan mengingat sebagian besar masyarakat Desa Tanjung Labu adalah nelayan yang dapat berperan dalam pelestarian ekosistem laut. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, partisipasi dan kesadaran masyarakat atau nelayan dalam menjaga ekosistem pesisir dalam rangka konservasi mangrove.

Menurut Ketua Tim Edukasi Konservasi, Nurzaidah Putri Dalimunthe yang juga ahli konservasi atau bidang akademisi mangrove memiliki peran penting dalam ekosistem laut terutama bagi nelayan. Utamanya, sebagai tempat pemijahan ikan dan biota laut lainnya, serta sebagai mitigasi bencana alami seperti abrasi dan tsunami. Namun, saat ini dalam konservasi mangrove ada tantangan yang besar melindungi keberadaan mangrove yang semakin terancam akibat eksploitasi berlebihan dan alih fungsi lahan. Oleh karena itu, para dosen Unmuh Babel menginisiasi kegiatan edukasi ini sebagai langkah konkret dalam menjaga keseimbangan lingkungan wilayah pesisir dengan pengetahuan konservasi mangrove.

"Kita pada Februari 2025 ini ditujukan khusus kepada nelayan agar memahami pentingnya konservasi mangrove, fungsi konservasi mangrove, dan keberadaan ekosistem laut, serta pemanfaatan mangrove secara berkelanjutan. Selain itu, mengingat kondisi pesisir pantai yang tidak ada pohon mangrove sehingga diharapkan adanya program penanaman bibit mangrove di area pesisir yang mengalami kerusakan," urainya. Ditambahkannya, keterlibatan aktif nelayan sangat penting untuk menjaga kelangsungan sumber daya laut yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat pesisir.

"Jika mangrove lestari, stok ikan akan tetap melimpah dan lingkungan kita akan lebih terjaga. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga ekosistem ini," katanya. Program ini mendapat sambutan positif dari para nelayan. Salah satu peserta adalah Kadus wilayah 3 Desa Tanjung Labu Kabupaten Bangka Selatan, Faldi mengungkapkan bahwa edukasi ini membuka wawasannya tentang pentingnya mangrove dalam mendukung mata pencaharian mereka.

"Kami dulu hanya tahu menebang untuk kayu bakar, tapi sekarang kami paham bahwa menjaga mangrove justru bisa mendukung penghidupan kami dalam jangka panjang," jelasnya. Kegiatan PKM ini merupakan hasir Program KKN PPM yang didanai oleh LPPM PP Unmuh Babel. Diharapkan, melalui program pengabdian masyarakat ini, kesadaran dan partisipasi nelayan dalam konservasi mangrove semakin meningkat sehingga ekosistem pesisir dapat terus terjaga demi kesejahteraan generasi mendatang.(tob)

Tag
Share