Polres Babar Cegah Perundungan di Sekolah
![](https://babelpos.bacakoran.co/upload/f19454e5b7495dd74b06a21a1c43c496.jpg)
--
MENTOK - Polres Bangka Barat melaksanakan sosialisasi dan edukasi guna mencegah kemungkinan terjadi perundungan di sekolah-sekolah, Senin (10/2). Kepala Seksi Humas Polres Bangka Barat Ipda Ardianis, mengatakan
sosialisasi dan edukasi ini penting untuk menambah pemahaman para siswa agar bisa bersama-sama mengantisipasi kemungkinan terjadi perundungan, baik sebagai pelaku maupun korban.
Menurut dia, sosialisasi dan edukasi dilaksanakan secara bertahap dengan menyasar sejumlah sekolah menengah tingkat pertama dan tingkat atas dengan mengerahkan para personel Polres Bangka Barat dan Polsek jajaran di wilayah tugas masing-masing.
Dengan adanya pemahaman yang mendalam terkait perundungan diharapkan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan tertib sehingga para siswa bisa belajar dengan lebih senang dan tenang. "Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya dilaksanakan para petugas di lingkungan Polres Bangka Barat, namun juga Polsek, terakhir kita gelar bersama personel Polsek Kelapa bertempat di SMP Negeri 1 Kelapa," katanya.
Pada kegiatan yang dihadiri Kapolsek Kelapa, Koordinator Pendidikan Wilayah Kecamatan Kelapa, para Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK se-Kecamatan Kelapa tersebut diisi dengan materi terkait aturan, dan diskusi.
Dalam upaya mencegah terjadi perundungan di lingkungan sekolah, kata dia, peran guru sebagai orang tua kedua bagi siswa selama di sekolah menjadi faktor penting dalam membentuk karakter generasi muda.
Menyikapi tren kenakalan remaja seperti geng motor dan kasus perundungan yang terjadi di beberapa daerah, Kepolisian mengambil langkah preventif dengan memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik agar dapat mengidentifikasi serta mencegah potensi tindak kriminal di lingkungan sekolah.
"Kami ingin mengajak seluruh pihak bersama-sama menciptakan situasi aman dan kondusif di lingkungan sekolah, kehadiran kami di tengah masyarakat sebagai sahabat, pelindung, dan pengayom, kami berharap jika ada permasalahan segera laporkan agar bisa dicarikan solusi terbaik," katanya.
Menurut dia, usia remaja, terutama di tingkat SMP, merupakan masa rentan yang patut menjadi perhatian bersama sehingga dibutuhkan strategi khusus dalam melakukan pembinaan kepada siswa agar mereka lebih mudah memahami dan menghindari tindakan negatif.
Pada kesempatan itu, Kepala SMP Negeri 5 Kelapa Sugiarti mengatakan tidak semua sekolah memiliki guru konseling sehingga diharapkan pihak Kepolisian rutin melakukan pembinaan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah. "Ini penting bagi kami sebagai salah satu upaya mencegah perundungan dan potensi perilaku negatif lainnya," ujarnya.
Menurut Kapolsek Kelapa Iptu Gali Rakasiwi, program pembinaan ke sekolah-sekolah telah dijadwalkan secara berkala, untuk itu ia mengajak pihak sekolah untuk berkolaborasi dalam memberikan saran serta informasi terkait potensi permasalahan yang ada, sehingga penanganan bisa lebih cepat dan tepat.
Melalui kegiatan itu diharapkan dapat mencegah terjadinya tindak kriminal di lingkungan sekolah serta menciptakan situasi yang lebih kondusif bagi para siswa. "Dengan adanya sinergi antara Kepolisian, tenaga pendidik, dan masyarakat, diharapkan dapat terwujud lingkungan pendidikan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh siswa," katanya.
(his)