Pasokan Kelapa Menipis, Harga Melonjak
![](https://babelpos.bacakoran.co/upload/facaf1bab686a2009aa62e0db03937dd.jpg)
--
Ratusan pedagang kelapa di pasar tradisional Jakarta, mengeluhkan berkurangnya pasokan kelapa yang menyebabkan harga melonjak. Biasanya, para pedagang memiliki stok untuk tiga hari, namun, kini hanya cukup untuk sehari karena jatah pengiriman yang dikurangi.
Kondisi ini telah berlangsung selama tiga bulan terakhir, membuat kelapa makin sulit ditemukan di pasaran. Kelangkaan ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ekspor kelapa yang meningkat drastis ke negara-negara, seperti Malaysia dan China.
Selain itu, banyak pohon kelapa yang sudah tidak produktif, sehingga hasil panennya makin menurun. Namun, faktor utama yang paling banyak disorot adalah maraknya ekspor yang mengurangi pasokan dalam negeri. Iwan, seorang pedagang kelapa parut di PD Pasar Jaya Grogol, mengungkapkan bahwa harga kelapa terus naik seiring dengan menipisnya pasokan. "Sudah tiga bulan ini pasokan berkurang, sementara harga dari bandar terus naik," ujarnya sambil mengupas kelapa.
Karena keterbatasan stok, harga kelapa pun melonjak. Jika sebelumnya satu butir kelapa dijual seharga Rp 10 ribu, kini naik menjadi Rp 12 ribu. "Sebenarnya tidak enak menaikkan harga ke pelanggan, tetapi saya tidak punya pilihan lain. Meskipun harga naik, keuntungan saya malah berkurang karena harga dari pemasok juga sudah tinggi," tambah Iwan. Pedagang lainnya, Tarjo, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap stok kelapa di masa mendatang. Apalagi menjelang bulan puasa dan Lebaran. "Jangankan untuk stok jangka panjang, untuk sehari-hari saja sudah pas-pasan,” katanya.
Kenaikan harga yang terus terjadi juga membuat banyak pedagang kecil gulung tikar karena modal mereka makin terkuras. Para pedagang pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi krisis kelapa ini agar pasokan kembali normal dan harga stabil. “Kami tidak tahu harus mengadu ke siapa, tapi semoga pemerintah mau mendengar keluhan kami. Jika masalah ini tidak segera diatasi, makin banyak pedagang kecil yang terancam berhenti berjualan,” pungkas Jaya, pedagang kelapa lainnya. (ant)