Jumat, 31 Jan 2025
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Literasi
Detail Artikel
Cerpen Hayatun Nissyah: Terjebak Hujan
Reporter:
|
Editor:
Budi Rahmad
|
Rabu , 29 Jan 2025 - 09:20
ilustrasis-babelpos.co-
cerpen hayatun nissyah: terjebak hujan di saat jam terakhir pelajaran ips telah usai, semua siswa didik berdoa. kemudian, satu persatu bersalaman dengan guru untuk pulang dan berbondong-bondong menuju bus sekolah. aku dan dua temanku, cinta, dan bunga meninggalkan ruangan kelas. namun, di perjalanan saat menuju bus sekolah tiba-tiba cinta, temanku merasakan sakit gigi dan badannya menggigil. akhirnya aku menghubungi ibu fathonah untuk meminta obat, karena cinta sudah tidak tahan lagi menahan rasa sakit yang serasa menusuk-nusuk di giginya dan badanpun menggigil. aku pun lari dengan kencang ke kantor. "ibu, ibu, ibu, maaf mengganggu. saya ingin melaporkan ada teman saya yang sakit," kataku. "oh, ada yang sakit ya, siapa nak?' tanya bu fathonah sambil memperlihatkan wajah kaget. “cinta, ibu,” ucapku cepat. "ayo segera kita bawa ke uks nak," ajaknya. akhirnya bu fathonah membawa cinta ke uks dan kami pun mengantarnya. sekolah terasa sepi. tiba-tiba langit pun tampak gelap mulai menujukan tanpa adanya matahari. ketika kami sedang di ruang uks suara gemuruh petir terdengar sangat keras dan langit pun menurunkan hujan dan angin yang sangat kencang. setelah cinta diberi obat, akhirnya cinta mulai membaik. namun, mukanya masih kelihatan pucat. "bagaimana kalian pulang nak, apakah ada orang tua yang jemput?" tanya bu fathonah. "tidak, ibu, kami pulang jalan kaki. menunggu hujan reda," kataku. “oo, ya udah hati-hati di jalan ya nak," ujar bu fatonah. "ya ibu, terima kasih." karena hujan sangat lebat aku, cinta dan bunga keluar dari uks dan berjalan menuju lorong kantor. di saat kami berteduh aku menatap hujan yang sangat deras dengan suara petir yang dahsyat. hujan mulai membasahi tempat kami berteduh karena ada angin yang kencang. kami pun sedikit demi sedikit mundur karena hujan semakin deras. kami ketakutan. kami tidak berani pulang menerobos hujan yang sangat deras karena mengingatkanku waktu sekolah dasar ada teman yang tertimpa kayu saat pulang sekolah karena menerobos hujan deras yang disertai angin kencang. akhirnya, kami memutuskan untuk menunggu sampai hujan berhenti. hujan malah semakin deras dan waktu sudah menunjukan pukul setengah mpat sore. “ ayo, kita pulang berhujan saja, takut kalau hujan tidak berhenti sampai malam,” ucap bunga. aku tersenyum dan bilang sama bunga. sabar dulu ya!, kita tunggu sebentar lagi, lagian cinta masih kelihatan pucat mukanya,“ kataku dengan nada pelan sambil membujuk bunga. akhirnya, bunga mau mendengarkan perkataan aku. ya sudah, kalau begitu. "cinta bagaimana keadaannya sekarang, sudah mendingan?” tanya bunga pada cinta. "alhamdulillah, sudah agak membaik," katanya pelan sambil melihatkan wajah penuh kebingungan karena hujan tak kunjung berhenti. bunga, cinta, bagaimana sambil menunggu hujan reda aku akan mengajak kalian cerita-cerita yang lucu-lucu saat kemah waktu sd dulu? cinta dan bunga mengangguk tanda setuju. akhirnya kami bercerita, namun suasana yang kami rasakan sangat dingin. aku mengingatkan cinta, dan bunga untuk menggosokkan kedua tangan menanda dia masih kedinginan. setelah beberapa lama menunggu, tak terasa, hujan mulai reda. kami pun memutuskan pulang jalan kaki sambil bercanda. "terima kasih ya hayatun dan bunga. kalian memang teman paling baik mau menunggu aku saat menahan rasa sakit,“ ucap cinta sambil memperlihatkan wajah senang. "ya, tidak apa-apa! kita kan sudah berteman sejak masih sekolah dasar. jadi, sesama teman kita harus saling menolong terutama dalam kebaikan,“ ucap bunga dan diiyakan hayatun. "akhirnya, kita punya cerita terjebak hujan gara-gara aku, ”ucap cinta sambil tersenyum. setelah langit tampak terang kami bertiga memutuskan pulang jalan kaki. akhirnya kami sampai di rumah masing-masing karena rumah kami berdekatan.** hayatun nissyah, lahir pada 25 desember 2010. ia merupakan siswi smp negeri 5 payung, bangka selatan. sekarang ia duduk di kelas viii b dan menjabat sebagai sekretaris osis.
1
2
3
4
»
Last
Tag
# hayatun
# smpn 5 payung
# terjebak hujan
# praktik baik literasi
# literasi sekolah
# cerita pendek
# cerpen
Share
Koran Edisi Terbaru
Baca Koran Babel Pos 31 Januari 2025
Berita Terkini
Jejak Buronan Kasus Korupsi Paulus Tannos, Di Singapura, Diproses, Diektradisi
Headline
8 jam
Soal Pabrik Hilirasi Timah di Batam? Beliadi: Awalnya Babel
Headline
8 jam
Sidang Tipikor Timah Hendri Lie, Dijerat Pasal Sama?
Headline
8 jam
Ini, Daftar 30 Pemain yang Dipanggil Patrick Kluivert
Headline
8 jam
Imlek, Angpao dan Gus Dur
Taring
8 jam
Berita Terpopuler
Terindikasi Caplok Lahan IUP PT Timah, Kejari Belitung Bidik Perkebunan Sawit PT BAT
Headline
14 jam
Soal Pabrik Hilirasi Timah di Batam? Beliadi: Awalnya Babel
Headline
8 jam
Perjalanan Pemilihan Umum di Indonesia
Opini
8 jam
Dor! Pembakar Al-Quran Tewas Ditembak
Headline
11 jam
Prabowo Setuju Wajah Baru PPDB Diganti SPMB
Headline
10 jam
Berita Pilihan
Prabowo: Koruptor Bertobatlah!
Headline
1 bulan
Harvey Moeis: Anak-Anakku, Papa Bukan Koruptor, Mana CSR Rp 320 M?
Headline
1 bulan
Prabowo Maafkan Koruptor Asal Kembalikan Uang Negara, Yusril: Rencana Amnesti dan Abolisi
Headline
1 bulan
Ratusan Artefak dari Belanda Kembali ke Indonesia
Headline
1 bulan
PKB Sedang Mengkaji Gubernur Ditunjuk Langsung
Politika
2 bulan