Berita Duka dari Para Dosen, Tukin Belum Cair?

Karangan Bungan -Tukin Belum Cair'-screnshot-

Sehingga, hal ini menambah kekecewaan mereka lantaran tukin yang seharusnya menjadi hak mereka justru tidak didapatkan, bahkan sejak 2020 silam.

"Jadi ini puncak kemarahan karena perjuangan tukin dimulai sejak 2011, kemudian pemerintah menjanjikan tahun 2020, sampai sekarang nggak ada."

Bahkan di bulan Oktober 2024, Menteri Nadiem Makarim telah mengeluarkan Kepmen Nomor 447 yang mengatur tentang tunjangan kinerja kepada dosen.

"Di Kepmen 447 itu, (dikeluarkan) di bukan Oktober 2024, itu sudah ada (aturan soal tukin dosen). Asisten ahli sekitar Rp55 juta, lektor sekitar Rp8 juta, kemudian lektor kepala sekitar Rp12 juta, profesor sekitar Rp19 juta. Kami cuma menuntut produk hukum yang sudah dibuat oleh kementerian, tapi mereka tidak mau melaksanakannya," katanya.

Mirisnya, hanya dosen Kemendiktisaintek saja yang tidak mendapatkan tukin. Sedangkan dosen di kementerian lain ataupun pegawai Kemendiktisaintek selain dosen, seluruhnya mendapatkan tukin.

Maka dari itu, gerakan ini diinisiasi oleh Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek (ADAKSI), Green Engineering Society ((GES), Forum Profesi Dosen Republik Indonesia (FPDRI), Forum Komunikasi Senat Politeknik Indonesia (FKSPI), serta para dosen dan profesor lainnya di seluruh Indonesia.

"Kami sudah mencatat sekitar 40-an bunga, tapi belakangan banyak support dari teman-teman, baik dari profesor, kumpulan-kumpulan dosen, dari daerah-daerah kebanyakan, itu mereka juga memesan sendiri. Ya, mungkin kami perkirakan sekitar 50-an lebih (karangan bunga)."

"Memang beberapa (karangan bunga) sudah ada yang tiba pagi atau malam (kemarin), tapi sudah diamankan oleh petugas. Jadi kami lagi mendeteksi, bunga-bunga kami di mana. Dan itu pun kami iuran (untuk memesan karangan bunga), ada yang Rp50-100 ribu," lanjutnya.

Selain karangan bunga, perjuangan para dosen tersebut juga dilakukan melalui jalur maya.

"Kalau yang support (lewat petisi online) itu sekarang 2.300-an untuk yang hari ini, sebelumnya sudah ada puluhan ribu petisi."***

 

Tag
Share