Berita Duka dari Para Dosen, Tukin Belum Cair?
Karangan Bungan -Tukin Belum Cair'-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Nah, kemarahan para dosen disampaikan lewat karangan bunga ke kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek)
Hal ini sebagai bentuk protes para dosen dari perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Kemendiktisaintek lantaran tidak adanya anggaran untuk tunjangan kinerja (tukin) di tahun 2025.
"Kami ingin menuntut, di kesempatan siang hari ini, kami ingin menagih janji kepada pemerintah, ini seperti apa, sih, nasib dosen ini?" ungkap Anggun Gunawan, dosen Polimedia Jakarta yang turut mengirim karangan bunga tersebut.
Para dosen memperjuangkan tukin dengan simbolis karangan bunga--Annisa Amalia Zahro
Terlebih, lanjutnya, saat ini pemerintah memiliki mimpi yang sangat tinggi untuk mengembangkan kampus menjadi kelas dunia.
"Mau jadi world class university, mau relate-kan antara industri dengan perguruan tinggi. Tapi di sisi lain, itu dosennya nggak pernah dipikirin," lanjutnya.
Ia pun mengungkapkan bagaimana nasib para dosen yang harus bertahan dengan gaji sekitar Rp2,3 juta meski merupakan lulusan S2.
Tak ayal, banyak dosen yang justru sibuk menjadi tambahan penghasilan di luar kampus.
"Yang elegannya mungkin bekerja di kampus lain, di kampus swasta. Ada juga kalau di daerah itu kan tidak ada kampus swasta, jadi mereka malah jadi tukang ojek."
Padahal, Anggun menyebut bahwa pihaknya telah melakukan audiensi dengan pemerintah sejak tahun lalu.
"Di bulan September 2024 (audensi dengan Dirjen Diktiristek dan Direktorat SDM) dan sudah dijanjikan bahwasanya kementerian sudah mengajukan anggaran sekitar Rp5 triliun kepada DPR untuk tukin dosen ASN," paparnya.
Kemudian, pada 5 November 2024 juga telah dilakukan audiensi antara dosen dengan Komisi X DPR RI terkait permasalahan tukin dosen ini.
"Tapi di hari Jumat kemarin, tanggal 3 Januari, itu ada taklimat dari Kemendiktisaintek yang mengatakan bahwasanya untuk tahun 2025 itu tidak ada tukin dosen. Sementara itu sudah dijanjikan tahun lalu," cetusnya.
Tak hanya itu, janji anggaran Rp5 triliun yang tahun lalu dijanjikan justru turun menjadi Rp2,8 triliun.