Fenomena Lingkungan Kerja Toxic dan 7 Upaya Menghadirkan Lingkungan Kerja yang Sehat dan Nyaman
Rudiyanto, S.Pd., Gr Guru PAI SD Negeri 9 Airgegas, Bangka Selatan-Arsip Babel Pos-
Dalam dunia pendidikan, rencana kenaikan gaji guru bersertifikasi menjadi kabar yang sangat menggembirakan dan ditunggu-tunggu realisasinya oleh para pendidik di seluruh penjuru tanah air Indonesia.
Akan tetapi, di tengah gemuruh berita baik tersebut, publik khususnya dunia pendidikan dikejutkan dengan pengunduran diri seorang guru ASN bersertifikasi bermana Hendra Brudy yang berasal dari daerah Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Keputusan pak guru Hendra Brudy ini sontak menjadi berita hangat dan buah bibir di tengah-tengah masyarakat kita. Bagaimana tidak, profesi yang sangat didambakan banyak orang, menjadi seorang ASN dan bersertifikasi, ia lepaskan begitu saja.
Pro dan kontra terkait keputusan pak guru Hendra Brudy terus bergulir baik di jagad maya maupun di kalangan sosial masyarakat khususnya dunia pendidikan. Lalu bagaimana sebetulnya yang terjadi dengan pak guru Hendra Brudy sehingga pak guru Hendra Brudy memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai seorang guru ASN bersertfikasi?
Terkait dengan polemik tersebut melalui akun TikToknya, pak guru Hendra Brudy memberikan alasan terkait pengunduran dirinya sebagai seorang ASN guru bersertifikasi. Dalam unggahan video tersebut, pada intinya ia menyebutkan bahwa alasan pengunduran dirinya ini karena didasarkan pada ketidaknyamanan yang dirasakannya di lingkungan kerjanya.
Ia menganggap bahwa lingkungan kerjanya sudah sangat toxic dan tidak membuat dirinya nyaman. Berdasarkan isu yang berkembang, lingkungan kerja pak guru Hendra Brudy yang sangat toxic disebabkan oleh iri dengki rekan sejawatnya sendiri, karena diketahui bahwa pak guru Hendra Brudy merupakan seorang Guru Kreator Konten (GKK) yang sangat terkenal, memiliki banyak penghasilan dari konten-kontennya dan memiliki banyak pengikut di akun media sosialnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, menurut hemat penulis sangat disayangkan bahwa dunia pendidikan sebagai pilar utama untuk melahirkan generasi penerus bangsa, justru sering kali terjadi permasalahan-permasalahan terkait dengan lingkungan kerja yang toxic.
Lingkungan kerja toxic merupakan lingkungan kerja yang tidak sehat, mengganggu mental, merugikan, negatif dan bahkan berbahaya. Dengan demikian sebagai pendidik, hendaknya kita dapat mengambil hikmah dan memetik pelajaran berharga dari kasus tersebut, yakni dengan senantiasa berupaya menghadirkan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman dan tidak menjadi oknum penyebab lahirnya lingkungan kerja yang toxic.