Alasan Mereka aGabung ke Timnas Indonesia, Calvin Verdonk dan Thom Haye
Calvin Verdonk dan Thom Haye -screnshoot -
PEMAIN naturalisasi naturalisasi Calvin Verdonk buka-bukaan alasan dirinya bergabung dengan Timnas Indonesia.
------------
BERSAMA dengan Thom Haye, Calvin Verdonk ungkap alasan bergabung Timnas Indonesia lewat debutnya di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal itu diungkapkan dalam podcast kanal YouTube The Haye Way, yang membicarakan seputar bek kiri tim nasional Indonesia.
Dalam podcast itu, Thom menjelaskan mereka tak saling kenal sebelum akhirnya bergabung Timnas Indonesia.
"Aku tidak benar-benar berhubungan. Saya mengenalnya karena bermain di Belanda tentunya. Dan ya, kami juga harus memeriksanya," pungkas Thom Haye dikutip YouTube The Haye Way Minggu, 8 Desember 2024.
Meski begitu, keduanya beberapa kali dipertemukan dalam liga luar negeri dengan pertandingan melawan satu sama lain.
Thom Haye juga memberikan kesan pertamanya pada pemain bek kiri NEC Nijmegen, ia mengungkap Calvin Verdonk merupakan pria humoris di luar dari pertandingan. Menurutnya, Calvin Verdonk adalah pria yang sangat santai di luar lapangan.
"Lucu sekali karena kami membuat lelucon tentang pria misterius itu," ujarnya
"Dan ya, dia benar-benar, tapi itu bukan soal saat di dalam lapangan. Dia orang yang sangat santai di luar lapangan," sambungnya.
Kesan yang disampaikan Thom ini berbeda jika Verdonk berada di rumput hijau, ia akan menunjukkan kehebatannya menjaga sisi kiri Timnas Indonesia. Bahkan thom menyebut pemain klub Eredivisie Liga Belanda ini memiliki lima baterai dalam tubuhnya.
BACA JUGA:Pelatih Oxford United Restu Marselino, Bela Timnas di Piala AFF
"Sepertinya dia punya lima baterai. Dia terus berjalan, berjuang,berlari ke depan. Ya. Ya. Anda bek kiri." jelasnya.
Sementara itu, Verdonk juga mengungkapkan kesannya kepada Thom Haye dengan menyebut gelandang bertahan itu seperti seorang profesor.
"Saya pikir di luar lapangan, dia adalah sosok yang tenang. Dan ya, di lapangan seperti profesor." ujar Calvin Verdonk.