Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Sekolah Rakyat: Langkah Memutus Rantai Kemiskinan

Sarif-Dok Pribadi-

 

Sekolah Rakyat bagian pemerataan Pendidikan bagi masyarakat miskin pada Pendidikan tingkat dasar, pertama, dan menengah. Program ini memberikan pendidikan secara gratis dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) atau masuk dalam kategori desil 1 dan desil 2. 

 

Program Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Sekolah rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama penuh untuk memastikan para siswa mendapat Pendidikan dan pengasuhan yang optimal serta kehidupan yang layak.

 

Program sekolah rakyat ini serba gratis yang ditanggung penuh oleh negara, dari ujung kaki hingga ujung kepala di antaranya makanan bergizi, biaya sekolah, seragam sekolah, tempat tidur, peralatan belajar, ruang belajar, ruang tidur yang layak, layanan kesehatan, fasilitas modern bahkan perlengkapan mandi. Tentunya ini bagian dari mewujudkan cita-cita Pendidikan inklusif dan akses Pendidikan merata yang tidak jauh alias dekat panggang dari api.

 

Program Sekolah Rakyat merupakan harapan bagi orang tua yang tidak mampu melanjutkan sekolah anaknya, agar anak-anak mereka dapat Pendidikan seperti anak-anak yang lainnya tanpa memikirkan biaya dan kebutuhan anaknya.

 

Dengan adanya fasilitas penuh yang ditanggung oleh negara bukan berarti semuanya bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu orang tua anak banyak yang mendaftarkan diri di Sekolah Rakyat. Pastinya akan mendapati hambatan atau tantangan tersendiri; pertama, anak-anak terkadang tidak mau jauh dari orang tuanya atau meninggalkan rumah dan teman teman dilingkungan mereka. 

 

Kedua, orang tua juga sebaliknya, ada sebagian dari orang tua enggan berpisah dengan anaknya. Ketiga, orang yang bersekolah rakyat sedikit banyaknya akan mendapati pelabelan dari teman sebayanya berupa Sekolah Rakyat adalah tempat belajar orang miskin.

 

Dengan adanya stigma negatif atau pelabelan seperti di atas, Di sinilah para guru dan pengasuh Sekolah Rakyat harus dapat membangun psikologis anak bermental baja dan siap distigmatisasi serta mengubah mindset para siswanya bahwa label “Sekolah Rakyat” adalah sekolah penuh harapan dan tercapainya cita-cita.  

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan