BABELPOS.CO - Dalam rangka penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Bangka, Pemerintah Kabupaten Bangka (Pemkab Bangka) melalui
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka akan mengalak penanaman pohon rumbai di desa atau kelurahan di Kabupaten Bangka. Pemerintah Kabupaten Bangka menargetkan menanam rumbia seluas 1000 hektar di tahun 2024 ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah, mengatakan bahwa rumbia memiliki prospek ekonomi tinggi jika sudah diolah menjadi sagu dan produk turunannya.
Dikatakan Syarli Nopriansyah, Kabupaten Bangka saat ini telah memiliki sebuah pabrik pengolahan rumbia menjadi tepung tapioka atau sagu. Rumbia bisa diolah menjadi mi sagu yang diminati di negara-negara maju.
"Kita targetkan tahun ini bisa tertanam minimal 1000 hektar tanaman rumbia di Kabupaten Bangka. Setiap desa minimal bisa memiliki 2 hektar lahan rumbia ditambah lahan-lahan yang kita miliki," kata Syarli kepada wartawan, Sabtu (20/1/2024).
BACA JUGA:Pj Bupati Haris Bakal Pimpin Gerakan Menanam 1 Juta Pohon di Bangka
BACA JUGA:TPPS Bangka Terus Lakukan Monitoring Serta Evaluasi Stunting di Desa
Menanggapi itu, Pj Bupati Bangka M Haris mengajak semua pihak ikut serta dalam program ini. Gerakan ini dinilainya sangat penting, terutama dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah.
"Rumbia itu bisa jadi cadangan pangan kita ke depan, kita tanam sekarang dan nanti jadi warisan buat anak cucu kita ke depan," kata M. Haris.
Ditambahkan M Haris, kepada para Camat se Kabupaten Bangka dirinya meminta kepada para camat untuk menginventarisir keberadaan pohon rumbai yang ada di wilayah masing-masing. Juga lahan-lahan yang nantinya bisa ditanam pohon Rumbai, sebab rumbia memiliki prospek ekonomi tinggi dan sekarang sudah ada perusahaan penggeloaan Rumbia menjadi sagu.
"Nantinya pohon rumbia bisa dijual ke perusahaan tersebut sebagai bahan baku penggeloaan sagu rumbia sehingga akan dapat menambah penghasilan ekonomi bagi masyarakat," kata Haris.
Selain itu, pohon rumbai termasuk tanaman yang tidak begitu sulit dalam perawatan dan bisa tumbuh subur di lahan-lahan seperti rawa dan di bekas eks kolong tambang.(dee)