TIMNAS Indonesia U-20, asuhan Indra Sjafri melaju ke putaran final Piala Asia U-20 usai menahan imbang Yaman 1-1 di Stadion Madya, Senayan, Minggu malam, 29 September 2024.
------------
JURU TAKTIK Indra Sjafri mengaku timnas Indonesia U-20 membutuhkan pemain berkualitas, termasuk pemain naturalisasi agar bisa bersaing di Piala Asia U-20 di China mendatang. Ini ia sampaikan setelah garuda muda berhasil lolos ke putaran final Piala Asia U-20.
Timnas Indonesia U-20 peringkat pertama klasemen akhir Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 dengan memperoleh 7 poin dari 3 kali pertandingan.
“Bicara pemain naturalisasi, kita sudah mempunyai lima diaspora (keturunan), seperti Welber, Meshal, Ji Da Bin, Maouri dan Jens Raven,” kata Indra Sjafri.
Hanya Jens Raven, kata Indra Sjafri yang perpindahan kewarganegaraan sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ia mengakui sejatinya sudah mengajukan lima nama untuk dinaturalisasi yang sudah dipanggil saat pemusatan latihan di Prancis.
BACA JUGA: Timnas Indonesia Menang Lawan Maladewa, Indra Sjafri Marah, Lho?
“Setelah Toulon Cup selesai dua bulan lalu, lima pemain keturunan yang kita rekomendasikan untuk bisa pergantian kewarganegaraan, tapi kita mengajukan hanya tiga,” lanjut Indra Sjafri.
Tiga pemain diaspora atau pemain keturunan yang diajukan Indra Sjafri diantaranya, Tim Gypens, Dion Marxk, dan Maurice Hinoke.
“Saat ini hanya dua nama dalam proses naturalisasi, Tim Gypens sama Dion Markx,” kata Ahmad Zaki Iskandar.
Pemain keturunan lainnya yaitu Mauresmo Hinoke, Zaki Iskandar mengungkapkan bahwa proses naturalisasinya masih belum pasti.
"Mauresmo kita lagi cari karena dia masih keturunan yang keempat, dari “buyutnya,” kata Zaki.
Mauresmo Hinoke, pemain sayap berusia 19 tahun yang bermain untuk FC Dordrecht U-21, sempat menjadi sorotan di Toulon Cup 2024 dengan mencetak satu gol dari lima pertandingan.
BACA JUGA:Indra Sjafri Sebut Sudah Pelajari Gaya Main Yaman; Imbang Saja Indonesia Lolos
Namun, statusnya sebagai keturunan generasi keempat tampaknya menjadi kendala dalam proses naturalisasi. Sebagai informasi, batas yang ditetapkan FIFA adalah tiga generasi alias di batas kakek/nenek.