Kejahatan 'Anak' Makin Menjadi Akibat Pornografi

Jumat 27 Sep 2024 - 23:13 WIB
Oleh: Admin

Dalam Islam setiap orang yang sudah akil baligh trlah dianggap dewasa sebab akalnya telah sempurna dan sudah bisa berpikir dengan matang. Sedangkan anak-anak ya memang usia di bawah baligh di mana dunianya hanya bermain dan belum mampu berpikir benar. 

 

Oleh sebab itu, orang yang sudah baligh sudah tidak layak diberi julukan anak. Sebab tingkah polanya juga bukan anak-anak. Anak-anak mana yang memperkosa dan membunuh? Apalagi secara biologis mereka juga sudah bisa reproduksi alias menghasilkan anak. Lantas dengan alasan apa dikatakan anak-anak dan tidak pantas dihukum?

 

Islam memberikan hukuman tegas dan adil kepada pemerkosaan sebagaimana kasus di Palembang. Sanksi pertama bagi pemerkosa adalah dirajam sampai mati atau dicambuk seratus kali. Hukuman atau sanksi (uqubat) bagi pemerkosa (al-mughtashib): had zina, yaitu dirajam sampai mati jika pemerkosanya sudah menikah atau dicambuk seratus kali jika belum menikah.

 

QS. An-Nur ayat 2, yang artinya, “Pezina perempuan dan pezina laki-laki deralah dari masing-masing keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang beriman”. (Ustadz Siddiq Al Jawi)

 

Namun jika pemerkosaan ini disertai pembunuhan bisa saja para tersangka dijatuhi hukuman mati. Demikian tegasnya Islam menjaga kehormatan dan nyawa manusia. 

 

Berbagai mekanisme Islam menjaga generasi seperti diatas hanya mampu dilaksanakan ketika Islam diadopsi oleh negara. Kekuasaan yang dimiliki negara mampu menjalankan semua syariah di atas. Sebagaimana yang ditulis oleh sejarawan Barat. Will Durant, menyebutkan dalam bukunya, Story of Civilization, “Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka.

 

Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapa pun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.” 

 

Semoga kaum muslimin dan seluruh manusia dapat menyadari bahwa islamlah satu-satunya solusi atas carut-marut masalah generasi. Wallahu’alambisshowwab.

Tags :
Kategori :

Terkait