Israel Serang Lebanon Dengan Kekuatan Penuh

Jumat 27 Sep 2024 - 22:08 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

SAAT hadir di siding Umum PBB di Ney York, Netanyahu cuekin Amerika dan Inggris.

-----------

ALASANNYA, pihaknya tidak akan mengindahkan seruan gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon seperti yang diusulkan oleh Amerika dan Inggris.  Bahkan akan segera serang Lebanon dengan kekuatan penuh.

Tidak hanya dua negara yang merupakan pendukung setianya, Netanyahu juga menolak seruan global untuk segera melakukan gencatan senjata.  Sejauh ini, dari serangan yang dilakukan Israel sebanyak 700 warga Lebanon telah tewas dan ribuan lainnya mengalami luka serta dikatakan hampir setengah dari penduduk Lebanon harus mengungsi.

Sedangkan menurut otoritas kesehatan Lebanon, angkatan udara Israel terus memperluas pemboman mereka di hari keempat.

Serangan yang dilakukan Israel tidak hanya menyasar pusak komando Heizbullah namun juga menyasar rumah warga, desa-desa dan kota-kota di selatan negara itu termasuk Tyre.

Militer Israel mengatakan pada Kamis malam bahwa angkatan udara menyerang sekitar 220 target yang terkait dengan kelompok bersenjata Lebanon.

BACA JUGA:Israel Hajar Lebanon, Targetkan Rudal Hizbullah, Ratusan Tewas, 50 Anak-anak

Sebelumnya, militer mengatakan telah menewaskan Muhammad Hossein Sarur yang disebut merupakan kepala unit udara Hizbullah.

Sedangkan pihak Hizbullah mengatakan bahwa telah menembakkan lebih dari 50 rudal ke Ahihud, utara Haifa.

Selain itu juga menembakkan rentetan roket ke Kiryat Shmona yang menyasar pos militer dan pangkalan komando di berbagai daerah di utara Israel. 

Adapun pihak Amerika melalui Antony Blinken yang merupakan Menteri Luar Negerinya mengatakan negara-negara besar menginginkan gencatan senjata dan akan bertemu dengan pejabat Israel di New York.

"Jadi, izinkan saya tegaskan, Israel dan Lebanon dapat memilih jalan yang berbeda, meskipun terjadi eskalasi tajam dalam beberapa hari terakhir, solusi diplomatik masih dapat dilaksanakan," kata Austin.

Amerika Serikat dan Prancis mengajukan proposal pada hari Rabu lalu untuk gencatan senjata segera selama 21 hari serta menyatakan dukungan untuk penghentian permusuhan di Gaza.

Menanggapi permintaan itu, Netanyahu dengan cepat menegaskan bahwa opsi tersebut tidak ada dalam pembahasan pihaknya.

Kategori :