SALAH satu pasukan yang siap bertempur untuk Rusia mengalami nasib naas di Mali beberapa waktu lalu.
-------------
PULUHAN pasukan Wagner dibantai di Mali dalam sebuah pertempuran yang mematikan dengan pasukan pemberontak Tuareg.
Para anggota pasukan Wagner tersebut diketahui terdiri anggota yang sempat ditugaskan di Ukraina, Libya, dan Suriah.
Sebelumnya dikatakan bahwa pasukan Wagner hilang dan akhirnya terungkap bahwa mereka mengalami kekalahan saat menghadapi pasukan Tuareg.
Para pasukan tentara bayaran Rusia ini bekerja untuk junta militer yang bertugas untuk menahan separatis dan cabang kuat ISIS dan Al Qaeda di seluruh wilayah Sahel, baik di Mali, Burkina Faso, dan Niger.
BACA JUGA:Rusia Tembak Jatuh Drone AS di Laut Hitam, Tensi Perang Dunia 3 Meningkat
Pihak pejabat wilayah tersebut mengungkapkan bahwa dengan kekalahan Mali menimbulkan keraguan apakah Moskow, yang telah mengakui mendanai Wagner akan lebih baik daripada pasukan Barat dan PBB.
Reuters melansir bahwa pasukan Wagner yang dibantai di Mali mencapai puluhan dan sebanyak 23 hilang.
Selain itu juga disampaikan bahwa terdapat dua lainnya ditawan oleh suku Tuareg setelah penyergapan di dekat Tinzaouaten yang merupakan sebuah kota di perbatasan Aljazair.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial terlihat mayat pasukan Wagner bergelimpangan dan terlihat juga salah satunya masih hidup yang akhirnya di eksekusi oleh pihak Tuareg.
Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia, Kementerian Luar Negeri, dan Wagner tidak memberikan tanggpan atas peristiwa tersebut.
BACA JUGA:Rusia Akan Kirim Jet Tempur, Untuk Hadapi Israel
Setelah Prigozhin yang merupakan pimpinan Wagner meninggal pada bulan Agustus tahun lalu, anggota Wagner diundang untuk bergabung dengan kelompok yang baru dibentuk bernama Africa Corps.
Saluran Africa Corps mengatakan bahwa pasukan yang berada di bawah kementerian pertahanan ini akan ditugaskan untuk mengamankan kepentingan Rusia. Pemerintah yang dipimpin angkatan bersenjata Mali mengatakan bahwa kekalahan itu tidak berdampak pada tujuannya.