Negara Islam Terakhir Setelah 781 Tahun, Runtuhnya Islam Spanyol

Jumat 12 Jan 2024 - 19:32 WIB
Reporter : tim
Editor : Syahril Sahidir

Sultan Bayazid II adalah putra Sultan Muhammad al-Fatih, kedatangan duta tersebut untuk meminta bantuan agar berkenan menyelamatkan umat islam di Spanyol. 

Ketika Andalusia tinggal sepenggal kota Granada, dunia islam ketika itu masih memiliki dua kekuatan yang merupakan negara superpower.

Kekuatan superpower tersebut dipegang oleh kesultanan Utsmani di Turki dan kesultanan Mamalik di Mesir. 

Akan tetapi, keadaan yang cukup rumit membuat kesultanan Utsmani dan Mamalik tidak bisa bertindak maksimal untuk menyelamatkan Andalusia. 

Beberapa hal yang terjadi ialah Utsmani kesulitan untuk memberangkatkan pasukan besar lewat lautan disebabkan Andalusia telah diblokade tentara Salib. 

Kemudian tidak adanya jalur darat yang aman bagi tentara Utsmani untuk membantu saudaranya di negara Spanyol.

Dan masalah internal yang terjadi adalah ketika Andalusia benar-benar membutuhkan bantuan dari negara muslim. 

Kesultanan Utsmani dan Mamalik pada saat itu sedang bermusuhan dan mengalami perang dingin sehingga tidak maksimal dalam mengirim bantuan. 

Meskipun begitu, Kesultanan Mamalik dan Utsmani telah sama-sama melakukan upaya guna menolong saudaranya. 

Ketika itu, Sultan Bayazid II telah mengirimkan armada tempur ke Andalusia pada tahun 1487 dibawah pimpinan Laksamana Kemal Reis.

Armada tempur yang dipimpin oleh Laksamana Kemal Reis ini dikirim guna menmbersihkan pengaruh pasukan Salib.

Kesultanan Mamalik pun turut berjuang dalam menolong saudara muslimnya di bumi Andalusia. 

Kesultanan Mamalik mengirim duta besarnya untuk menghadap Paus dan tokoh Katolik Eropa. 

BACA JUGA:Islam Melindungi Perempuan dari KDRT

Duta dari Kesultanan Mamalik mengatakan bahwa kaum muslimin di Mesir menjaga hidup umat Kristiani dan tak pernah mendzalimi. 

Hal ini untuk memperlihatkan agar Kerajaan Castille tidak lagi menyakiti kaum muslimin di Andalusia.

Kategori :