KEMENANGAN Timnas U-19 yang baru lalu, menuai sanjungan dan pujian. Terutama untuk sang Pelatih Indra Sjafri yang memang dikenal bertangan dingin.
-----------------
TAPI, derita dan nestapa pernah dialami sang juru taktik ini selama bergelut dunia kepelatihan Timnas. Terutama tentu saja saat Timnas nol prestasi.
Indra Sjafri mengakui bahwa dukungan dari PSSI dan Kemenpora sangatlah penting dalam memajukan persepakbolaan Tanah Air.
Dengan adanya support yang positif, maka kemajuan Timnas Indonesia sendiri akan terasa semakin nyata, terutama dalam hal bantuan finansial.
BACA JUGA:STY Bakal Panggil Pemain U-19, Indra: Semua Berproses
Apalagi Indra Sjafri memiliki pengalaman pahit selama dirinya menjadi mengarsiteki Timnas Indonesia U-19.
Pahitnya Indra Sjafri pernah tidak digaji oleh PSSI dengan waktu yang bisa dibilang cukup lama, lebih dari 1 tahun.
Hal tersebut disampaikan Indra Sjafri saat diundang podcast bareng Arya Sinulingga, di YouTube pada beberapa hari yang lalu.
"Jadi, saya kalau enggak salah (melewati) 6 ketua umum bang, silih berganti kan, dinamikanya banyak banget lah. Nah ini kalau untuk kenyamanan ya, bukan karena saya lagi ngelatih sekarang, oh jauh (kenyamanannya)," ucap Indra Sjafri, dikutip pada Sabtu 3 Agustus 2024.
"Tahun 2012 ke 2013, waktu dualisme kepengurusan, saya pernah enggak digaji 17 bulan berturut-turut, hampir bubar, kalau enggak juara di Sidoarjo, Jawa Timur Piala AFF, wah bubar bang, bahaya tuh, untungnya juara," tambahnya.
Maka dari itu Indra Sjafri sangat-sangat bersyukur saat ini PSSI sudah semakin membaik, struktur organisasinya jelas, tak ada pembayaran yang ditunggak.
BACA JUGA:Lawan Malaysia di Semifinal AFF U-19, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi
Tak lupa fasilitas yang diberikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terhadap setiap pelatih Timnas juga semaksimal mungkin bagus sehingga hasil yang diraih pun bisa optimal.
Dan jelas faktor lainnya karena Erick Thohir mengerti soal sepak bola, jadi komunikasi dan penerapan yang dilangsungkan pun bisa tertata dengan baik.