PANGKALPINANG - Dua remaja berboncengan motor berinisial Xa (14) dan Pu (14) menabrak sebuah truk tronton tangki Fuso milik Pertamina, Sabtu (13/7/2024). Akibat kecelakaan lalu lintas tersebut, korban yang dibonceng berinisial Pu tewas usai dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa naas ini terjadi di Jalan Laksamana Malahayati tepatnya di tikungan di dekat gudang udang PT Global Kelurahan Ketapang Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang, Sabtu (13/7/2024) sekira pukul 08.15 WIB. "Korban bersama rekannya masih status pelajar di Pangkalpinang. Korban berinisial Pu sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia," kata Kasat Lantas Polresta Pangkalpinang, Kompol Dwi Purwaningsih kepada Babel Pos, Sabtu (13/7/2024) siang.
Dwi mengungkapkan, kejadian lakalantas tersebut bermula saat korban Pu yang diboncengi rekannya Xa dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna Biru BN 3708 PM melintas dari arah CV. Dona hendak lurus ke arah PangkalBalam.
Sedangkan pengendara satu unit kendaraan Mitsubishi Tronton Tangki Fuso warna merah Putih BN 8050 VD yang dikendarai Marwazi dengan membawa penumpang Herul Nataris melintas dari arah PangkalBalam hendak lurus ke arah CV Dona. Setibanya di Jalan Laksamana Malahayati, tepatnya ditikungan didekat Gudang Udang PT Global Kelurahan Ketapang, korban bersama rekannya yang tidak menggunakan helm melaju dengan kecepatan tinggi, namun dikarenakan tikungan tajam, sehingga keduanya melebar ke jalur berlawanan dan menabrak truk tronton Pertamina tersebut.
"Akibat dari kecelakaan rekan korban atau pengemudi motor berinsial Xa mengalami luka robek di dahi dan luka robek di kaki kiri, yang mana saat ini sedang di rawat di RSBT Pangkalpinang. Sedangkan korban Pu meninggal dunia di RSBT. Sementara sopir truk tronton Marwazi dan Herul Nataris tidak mengalami luka-luka," terang Dwi.
Lanjut Dwi, saat ini untuk kedua kendaraan berhasil diamankan di Mako Lantas Polresta Pangkalpinang. "Sementara untuk sopir tronton bersama rekannya masih dilakukan pemeriksaan di Satlantas Polresta Pangkalpinang," tutup perwira melati satu ini.(pas)