KORANBABELPOS.ID.- Pengawasan Pelabuhan di Tanjung Ru Belitung, benar-benar ditantang. Soalnya, sudah 2 kali timah --dan itu 2 truk-- yang diduga illegal justru berhasil diamankan Ketika bersandar di Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan.
Padahal sebelumnya, Ketika baru 1 truk lolos, pihak Dishub Belitung langsung turun menyatakan akan memperketat pengawasan setelah ada 1 truk timah illegal lolos. Belum lagi lama, Kembali 1 truk berhasil diamankan di Sadai Bangka Selatan, lagi-lagi setelah lolos di Tanjung Ru, Belitung.
Peristiwa ini tampaknya menjadi tamparan telak bagi Pemkab Belitung. Hingga akhirnya giliran Penjabat Bupati Belitung, Yuspian melakukan inspeksi mendadak guna melihat pengawasan di pelabuhan penyeberangan Tanjung Ru, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau.
BACA JUGA:Gara-gara Timah Ilegal Cap 'Daging Babi', Dishub Belitung Perketat Pelabuhan
"Kami melihat aset pelabuhan yang kami miliki yakni pelabuhan Tanjung Ru dan Tanjung Batu," kata Yuspian di Tanjung Pandan.
Menurut dia, kegiatan ini juga dilakukan menindaklanjuti sejumlah isu yang sempat beredar mengenai adanya pengiriman pasir timah ilegal dari pelabuhan penyeberangan Tanjung Ru menuju pelabuhan Sadai, Bangka Selatan.
"Jadi ini memang berkaitan dengan adanya isu pengiriman timah lewat pelabuhan penyeberangan Tanjung Ru," ujarnya.
Baru Ini ke Tanjung Ru?
Ia menjelaskan, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan semenjak dirinya menjabat sebagai Penjabat Bupati Belitung karena jadwal yang padat maupun agenda lainnya.
"Tadi kami juga melihat bagaimana prospek pelabuhan Tanjung Ru dan Tanjung Batu ke depan, kemudian merapatkan barisan petugas di sana dan menyiarkan kembali apa yang menjadi dasar dan kewenangan kami selaku yang menguasai otoritas pelabuhan, karena di situ ada aset-aset," katanya.
Dalam sidak tersebut, Yuspian juga meminta agar pihak-pihak terkait dapat memperketat pengawasan di pelabuhan penyeberangan Tanjung Ru.
BACA JUGA:Truk Bermuatan Daging Babi & Timah Ilegal Diamankan Polairud Babel
"Karena yang namanya niat, orang bisa saja mencari-cari celah. Namanya orang menyelundup pasti diam-diam dengan berbagai macam titik lemah yang ada di kita dimanfaatkan mereka," ujarnya.
Ia menilai, pengawasan di pelabuhan Tanjung Ru saat ini masih lemah karena keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan pemeriksaan yang tersedia termasuk portal masuk untuk melakukan pemeriksaan.
"Seperti di bandara kalau barang sudah di-packing untuk membongkar mesti ada yang bisa mempertanggungjawabkan apa yang akan kita bongkar. Cuma kalau di bandara ada alat pemeriksaan (x-ray)," katanya.