Posisi guru adalah sebagai fasilitator yang harus membantu siswanya untuk meraih kesuksesan. Caranya ialah dengan menjadi teman yang baik untuk siswanya, dengan memberikan ide-ide, semangat dan motivasi, dorongan dan mampu memberikan solusi bagi siswanya.
Bahkan dalam hal ini guru bukanlah yang maha benar, akan tetapi guru juga dapat belajar dari pengalaman siswanya. Selain itu, contoh guru yang mengamalkan trilogi yang kedua ini dalam proses pembelajaran misalnya dengan memberikan motivasi kepada siswanya hingga meraih prestasi dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat
BACA JUGA:Meningkatkan Kinerja Satuan Pendidikan: Kunci Menuju Pendidikan Berkualitas
3. Tut Wuri Handayani (Dibelakang Memberikan Dukungan)
Pada point ini guru direpresentasikan sebagai seorang yang mampu memberikan daya pembangun, penyemangat dan pendorong.
Contoh dorongan kepada siswa yang dapat dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran adalah memberikan semangat, bimbingan atau arahan kepada semua siswa yang memiliki potensinya masing-masing serta mendampinginya hingga meraih prestasi.
Guru harus dapat membangkitkan gairah siswa untuk belajar, sehigga akan lahir mental-mental siswa yang rajin belajar atau pelajar sepanjang hayat.
BACA JUGA:Tantangan: Pendidikan Karakter Atasi Krisis Moral
Pada akhirnya, mari kita sebagai guru yang professional agar dapat melahirkan siswa-siswa yang memiliki karakter baik. Tidak cukup hanya memiliki kemampuan kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (keterampilan) saja. Akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana siswa-siswa ini memiliki kemampuan afektif (sikap) yang baik yang akan digunakan selama masa hidupnya dan menentukan kesuksesan masa depannya.
Oleh Rudiyanto, S.Pd., Gr, Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan