Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa bullying secara signifikan memprediksi tingkat kecemasan (β = 0.45, p < 0.01) dan depresi (β = 0.50, p < 0.01). Ini menunjukkan bahwa semakin sering seorang remaja mengalami bullying, semakin tinggi tingkat kecemasan dan depresinya.
Dampak Bullying terhadap Kesejahteraan Psikologis
Menunjukkan bahwa bullying berdampak negatif pada kesehatan mental remaja. Remaja yang menjadi korban bullying cenderung merasa terisolasi, tidak berdaya, dan rendah diri, yang dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.
Kecemasan dan depresi yang dialami oleh korban bullying dapat mengganggu proses belajar, hubungan sosial, dan perkembangan emosional mereka.Implikasi bagi Kebijakan dan Intervensi.
BACA JUGA:Menjaga Adab Kunci Utama dalam Bekerja
Selain itu, intervensi psikologis, seperti konseling dan dukungan emosional, sangat penting untuk membantu korban bullying mengatasi kecemasan dan depresi. Layanan konseling di sekolah dapat menyediakan dukungan bagi siswa yang mengalami bullying dan membantu mereka mengembangkan keterampilan koping yang sehat.
Keterlibatan orang tua juga penting dalam mendukung anak-anak mereka yang menjadi korban bullying dan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Strategi Pencegahan dan Intervensi
1. Program Anti-Bullying di Sekolah
Program ini harus mencakup pelatihan bagi guru dan staf sekolah untuk mengenali tanda-tanda bullying dan cara menanganinya secara efektif. Pendidikan bagi siswa tentang apa itu bullying, dampaknya, dan cara melaporkannya juga penting.
2. Kampanye Kesadaran
Kampanye ini dapat dilakukan melalui poster, seminar, dan aktivitas lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bullying dan mendorong mereka untuk melaporkan kasus bullying.
3. Konseling dan Dukungan Psikologis