PENETAPAN Hari Raya Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi seringkali terjadi perbedaan.
---
MISALNYA, terkadang perayaan Idul Adha di Arab Saudi akan jatuh sehari lebih awal dari Indonesia.
Menurut Ketua Lembaga Falakiyah PBNU Drs K.H Sirril Wafa, M.A menjelaskan penetapan Idul Adha Indonesia dan Arab Saudi bisa terjadi perbedaan jika dilihat dari mathla' atau tempat terbitnya bulan baru/hilal.
Pada awal bulan syariyyah antara dua negara yang berjauhan bakal terjadi perbedaan karena posisi hilal yang sebagai penentu bulan baru.
Untuk negara yang ada di bagian barat, pada umumnya posisi hilal lebih tinggi dibanding yang bagian timur.
BACA JUGA:Babel Pastikan Stok Daging Sapi Cukup Jelang Idul Adha
Beliau juga menjelaskan jika hal tersebut harus dipahami sebagai akibat bumi ini bulat.
Karenanya, di antara 2 negara yang berjauhan seperti Indonesia dan Arab Saudi tidak perlu dipaksakan untuk merayakan Idul Adha secara bersamaan.
Sementara itu, menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Muhammad Adib menjelaskan penetapan Idul Adha Arab Saudi dan Indonesia bisa terjadi karena adanya perbedaan waktu.
Adapun, secara geografis Arab Saudi letaknya di sebelah barat Indonesia, sehingga di tanggal yang sama posisi hilal di Arab Saudi menjadi lebih tinggi.
Penjelasan Ustaz Adi Hidayat:
Sementara itu, menurut pendakwah Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan perbedaan Idul Adha yang selalu terjadi di Indonesia dan Arab Saudi.
"Misal, mohon maaf pemerintah kita menetapkan waktu, awal Zulhijjah beda dengan Saudi, misal karena zonanya ada perbedaan tertentu atau kondisi tertentu, misal saja maka yang diikuti saat puasa Arafah itu bukan ikut ke yang Wukuf bukan waktu Saudi. Tapi waktu sini ya, karena zona itu bisa berbeda," kata UAH.
Bahkan, ulama-ulama di Arab Saudi pun memberikan fatwa mengenai perbedaan waktu Idul Adha, baik di Arab Saudi atau negara lain.