Mengenal Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW, Bagaimana Sejarah Maulid? Di Bangka, Lebaran?
Lebaran Maulid Nabi Muhammad di Beberapa Tempat di Pulau Bangka.-screnshoot -
KORANBABELPOS.- Beberapa tempat, baik desa, maupun kampung di Pulau Bangka, akan banyak didatangi warga desa atau kampung lainnya saat Maulid Nabi Muhammad SAW. Kunjungan silaturahmi itu, dalam rangka Lebaran Maulid --itu bahasa kesehariannya--.
Sejarawan Bangka Belitung (Babel), Akhmad Elvian menegaskan, lahirnya lebaran Maulid di Bangka, itu semenjak pengaturan adat dan tradisi serta keagamaan diatur dengan baik oleh kepala-kepala rakyat mulai dari lengan, gegading, batin, pateh dan proatin serta depati.
Bahkan menurutnya, Maulid Nabi di Bangka dirayakan dengan meriah di masjid masjid, surau dan langgar, serta di rumah-rumah. Perayaan Maulid nabi sama meriahnya dengan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Satu rumah tangga keluarga batih bahkan ada yang menyiapkan puluhan ekor ayam serta puluhan kilogram daging serta ratusan ketupat dan lepet untuk merayakan maulid nabi dan menghidangkannya bagi tamu yang datang berkunjung.
BACA JUGA:Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ada 5 Hikmah yang Bisa Didapat
Ada hidangan ketupat yang dibelah menunjukkan sifat terbuka orang Bangka terhadap tamu maupun siapapun yang datang bertamu ke rumah dan akan diterima dengan keramah tamahan. Jamuan dengan berbagai menu itu disantap bersama-sama yang kemudian dikenal dengan istilah nganggung. Hidangan dikemas menggunakan tudung saji atau dulang, sehingga disebut juga dengan makan bedulang.
Itu di Bangka Belitung. Lalu darimana sejarah munculnya Maulid Nabi?
Sejarah Maulid Nabi Muhammad penting untuk disimak dalam peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 kali ini.
Dikutip dari laman rezmi BAZNAS, peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. atau Maulid Nabi SAW. diyakini telah dikenal oleh masyarakat muslim Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah.
Namun ada pula yang meyakininya peringatan maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW.
Sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa. Tapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi.
Salah satu pendapat disampaikan oleh Ahmad Tsauri dalam buku "Sejarah Maulid Nabi" (2015).
Menurutnya perayaan maulid Nabi SAW. sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah.
Catatan tersebut merujuk pada kitab "Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa" karangan Nuruddin Ali.