JAMAAH Haji Indonesia akan berada di MAKKAH selama 28 hari. Saat di MAKKAH, jamaah akan mendapat jatah makan 84 kali. Intinya, setiap jamaah mendapat jatah makan 3 kali sehari.
------------------
MAKANAN jamaah di Makkah itu disuplai oleh 57 dapur katering. Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan mengunjungi beberapa dapur katering yang melayani jamaah haji Indonesia pada Rabu, 22 Mei 2024. Salah satunya di wilayah Zaidi, Kota Makkah.
Higienitas dijaga betul di dapur tersebut. Semua yang masuk dapur wajib memakai masker, sarung tangan, dan penutup kepala. Di dalam dapur itu puluhan pegawai katering sedang menyiapkan makan malam. Mereka sedang memasak makanan khas Sunda, gepuk daging sapi.
BACA JUGA:Musim Haji 2024, Kemenag Nilai Garuda Sudah Gagal
Kepala Seksi Konsumsi Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Beny Darmawan mengatakan menu makanan selama seminggu tidak boleh sama. Harus berbeda-beda.
"Dalam seminggu ada 21 menu. Sehari kan tiga kali makan, kalau dikali tujuh berarti 21 menu," ujar Beny di sela-sela kunjungan ke dapur katering Jamaah Haji Indonesia.
Kasi Konsumsi Daker Makkah PPIH Arab Saudi Beny Darmawan. --Media Center Haji
Dan 21 menu itu juga harus makanan khas Indonesia. Oleh karena itu juru masak di setiap dapur dilatih dulu oleh tenaga profesional. Pelatihannya selama tiga hari.
Variasi menunya, dicontohkan Beni, misalnya pagi nasi kuning, telur, sayur dan buah. Khusus untuk lansia, menu akan disesuaikan dengan kebutuhan, seperti bubur tim atau makanan yang tidak keras.
BACA JUGA:PWNU Babel Gelar Mujahadah dan Doa Bersama Untuk Para Jemaah Haji Babel 2024
"Makanan juga diharapkan dikonsumsi sesuai dengan jamnya sesuai yang tertera di boks. Jangan menunda-nunda makan yang telah disediakan," jelas Benny.
Jatah Makan di Armuzna
Pelayanan makan jamaah haji dimaksimalkan pada musim haji tahun ini. Saat puncak haji nanti, ketika jamaah berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), tetap mendapat jatah makan.
"Tahun ini Alhamdulillah jamaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Makkah, Madinah, maupun di Masyair (Armuzna). Mereka akan makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia," kata Beny.