Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) telah menjadi fokus utama dalam pembangunan bisnis di era globalisasi saat ini. Konsep ini menekankan pentingnya untuk tidak hanya bersaing di pasar yang sudah ada (Red Ocean), tetapi juga menciptakan pasar baru yang belum terjamah (Blue Ocean).
Strategi Samudra Biru adalah pendekatan bisnis yang menggeser fokus dari persaingan langsung dengan pesaing menuju penciptaan ruang pasar baru yang tidak terjamah. Ini dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan atau peluang yang belum terpenuhi di pasar dan mengembangkan produk atau layanan yang unik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Oleh Lisniawati (Mahasiswa Universitas Bangka Belitung)
Artikel ini membahas potensi penerapan Strategi Samudra Biru di Bangka Belitung, yang terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) ditambah dengan keunikan alam dan budaya Bangka Belitung, dapat diidentifikasi beberapa sektor yang dapat dijadikan peluang Blue Ocean, seperti pariwisata, pertanian, dan industri kreatif.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat lokal, Bangka Belitung dapat menciptakan pengalaman wisata yang berbeda dan menarik bagi wisatawan. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi, seperti infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Definisi Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy)
W. Chan Kim dan Ren e Mauborgne mendefinisikan Blue Ocean Strategy sebagai pendekatan bisnis di mana perusahaan memilih untuk tidak terlibat dalam persaingan langsung dengan pesaing lainnya, melainkan fokus pada penciptaan industri atau segmen pasar baru yang inovatif.
Dengan adanya industri atau segmen pasar yang baru tersebut, akan timbul permintaan baru dari masyarakat. Hal ini dikarenakan perusahaan yang menerapkan Blue Ocean Strategy menjadi satu-satunya pemain di pasar tersebut. Akibatnya, mereka akan mengalami keuntungan besar dari lonjakan permintaan yang terjadi di masyarakat.
Menurut Thompson dan Gamble, Blue Ocean Strategy merupakan salah satu strategi untuk memperoleh pangsa pasar yang menguntungkan. Namun, pendekatannya bukan dengan menghapuskan pesaing bisnis, melainkan dengan menciptakan pasar atau industri yang baru.
Dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut bahwa Strategi Samudra Biru berbeda dengan strategi ofensif yang bertujuan untuk mengeliminasi pesaing atau mengurangi keunggulan kompetitif dari pesaing.
Apa perbedaan Strategi Samudra Merah dan Strategi Samudra Biru?
Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) adalah konsep yang relatif baru dalam dunia bisnis, diperkenalkan pada tahun 2005 oleh W. Chan Kim dan Ren e Mauborgne. Mereka menjelaskan bahwa lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua jenis pasar, yaitu Strategi Samudra Merah (Red Ocean Strategy) dan Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy).
Strategi Samudra Merah merupakan konsep di mana pasar telah terbentuk dengan jelas, memiliki aturan yang dikenal oleh semua pemangku kepentingan, dan perusahaan berupaya mengalahkan pesaing dengan strategi yang bersifat reaktif terhadap keberhasilan pesaing.