Israel Laknat! Gaza Mau Dibom Nuklir, Serukan Bulan Suci Ramadhan Dihapus

Minggu 03 Mar 2024 - 19:40 WIB
Reporter : disway.id
Editor : Syahril Sahidir

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut laporan PBB.

Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional, dan keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sebelumnya, pada bulan November tahun lalu, Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah sebuah pilihan.

Eliyahu, seorang menteri dari partai sayap kanan Otzma Yehudit, mengatakan bahwa salah satu pilihan Israel dalam perang di Gaza adalah menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

Berbicara dalam wawancara radio, Eliyahu juga menyuarakan keberatannya untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

“ Kami tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi,” kata menteri tersebut, seraya menambahkan bahwa “tidak ada warga sipil yang tidak terlibat di Gaza,” ujarnya.

BACA JUGA:McDonald's Mengeluh Saham Anjlok, Gegara Aksi Boikot Dianggap Pro Israel

Menteri sayap kanan tersebut juga mengatakan bahwa penduduk Palestina bisa pergi ke Irlandia atau pergi ke gurun pasir, monster di Gaza harus menemukan solusinya sendiri.

Dia menambahkan, siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas tidak boleh terus hidup di muka bumi.

Sementara itu, pemimpin oposisi Yair Lapid menyerukan pemecatan Eliyahu atas pernyataannya.

Lapid menjulukinya sebagai pernyataan yang mengejutkan dan gila dari menteri yang tidak bertanggung jawab.

“ Dia merugikan keluarga para korban penculikan, merugikan masyarakat Israel, dan merugikan kedudukan internasional kami,” ujarnya pada platform media sosial X.

“ Kehadiran ekstremis di pemerintahan membahayakan kami dan keberhasilan tujuan perang – mengalahkan Hamas dan mengembalikan semua orang yang diculik,” tambah pemimpin oposisi tersebut.

Dia juga menekankan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus memecatnya terhadap Menteri sayap kanan tersebut.***

Kategori :