KORANBABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Lebih dari separuh penyedia layanan komunikasi (CSP) global yang menawarkan Fixed Wireless Access kini telah menyertakan manfaat monetisasi berbasis kecepatan yang didukung oleh 5G.
Jumlah langganan 5G secara global diperkirakan mencapai 2,9 miliar pada akhir tahun 2025. Jaringan 5G diproyeksikan menangani 80 persen dari total trafik seluler global pada akhir 2030.
Fixed Wireless Access (FWA) terus menarik minat penyedia layanan komunikasi (CSP) di seluruh dunia. Kemampuan untuk menawarkan paket tarif berbasis kecepatan yang didukung oleh kapabilitas 5G terbukti sangat menarik, menurut Ericsson Mobility Report (NASDAQ: ERIC) edisi Juni 2025.
BACA JUGA:Telkomsel dan Ericsson Luncurkan Hyper 5G tak Terputus di Batam
Sekitar 80 persen CSP global yang disurvei oleh Ericsson saat ini sudah menawarkan layanan FWA, dan area pertumbuhan tercepat terus terjadi di antara penyedia layanan yang menawarkan paket tarif berbasis kecepatan yang didukung oleh 5G.
Dengan 5G FWA, penyedia layanan dapat menawarkan berbagai paket berlangganan dengan kecepatan data dan pilihan hiburan yang beragam—mirip dengan layanan kabel atau fiber—sehingga membuka peluang monetisasi yang lebih besar bagi penyedia layanan komunikasi (CSP) dibandingkan dengan generasi FWA sebelumnya.
Ericsson Mobility Report (EMR) Juni 2025 menunjukkan bahwa lebih dari setengah (51 persen) CSP global yang menawarkan FWA kini telah menyertakan opsi berbasis kecepatan—naik dari 40 persen pada periode yang sama di Juni 2024—didorong oleh tingkat adopsi yang tinggi di Amerika Utara, serta pertumbuhan di Eropa dan Timur Tengah.
FWA diproyeksikan akan menyumbang lebih dari 35 persen dari koneksi broadband tetap baru, dengan jumlah yang diperkirakan akan meningkat menjadi 350 juta pada akhir 2030. 5G FWA memainkan peran penting dalam memperluas akses broadband, khususnya di wilayah yang infrastruktur kabel tradisionalnya kurang memungkinkan.
Untuk langganan 5G, Ericsson Mobility Report Juni 2025 memperkirakan jumlahnya akan mencapai 2,9 miliar secara global pada akhir 2025, sekitar sepertiga dari seluruh langganan seluler. Perkiraan langganan 5G pada akhir 2030 tetap sebesar 6,3 miliar.
Trafik data jaringan seluler meningkat sebesar 19 persen dari kuartal pertama 2024 hingga periode yang sama di 2025. Meskipun laju pertumbuhannya menurun,trafik data bersih yang ditambahkan akan terus meningkat secara tahunan. EMR Juni 2025 memperkirakan bahwa trafik data seluler akan lebih dari dua kali lipat hingga akhir 2030.
Jaringan 5G menangani 35 persen dari trafik seluler global pada akhir 2024. Diperkirakan angka ini akan melampaui 80 persen pada akhir 2030.
BACA JUGA:Telkomsel Bekerja Sama dengan Ericsson Hadirkan Jaringan 5G di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Erik Ekudden, Ericsson Senior Vice President and Chief Technology Officer mengatakan, “Kita berada di titik krusial, di mana 5G dan ekosistemnya akan memicu gelombang inovasi baru. Kemajuan terbaru pada jaringan 5G Standalone (SA), ditambah perkembangan pada perangkat 5G, menciptakan ekosistem yang siap membuka peluang transformatif bagi kreativitas yang terkoneksi.”
Ia menambahkan, “Penyedia layanan telah menyadari potensi 5G ini dan mulai memonetisasinya melalui penawaran layanan inovatif yang melampaui sekadar menjual paket data. Untuk sepenuhnya mewujudkan potensi 5G, sangat penting untuk terus memperluas penerapan 5G SA dan membangun lebih banyak situs mid-band. Kapabilitas 5G SA berperan sebagai katalis dalam mendorong pertumbuhan bisnis baru.”